
Surat Utang Dolar Laris Manis, Cadangan Devisa ke US$ 125 M
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
09 April 2020 14:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa nasional pada akhir Maret sebesar US$ 121 miliar, turun US$ 9,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan pada pekan depan cadangan devisa bisa berada di US$ 125 miliar.
"Karena tenteu saja Menkeu umumkan global bond US$ 4,3 miliar dan sekarang proses settlement. Insyallah pekan depan cadev mendekati US$ 125 miliar," kata Perry, Kamis (9/4/2020).
Cadangan devisa ini lebih dari cukup untuk membayar impor dan utang pemerintah. "Serta stabilitas nilai tukar rupiah yang jadi bagian dari tugas kita bersama," katanya.
Pemerintah memang baru menerbitkan tiga surat utang global senilai US$ 4,3 miliar atau setara Rp 68,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.000/US$) dengan tenor terpanjang 50 tahun.
"Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond [obligasi mata uang asing] sejak pandemi Covid-19 terjadi," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/4/2020).
BI melaporkan data cadangan devisa per akhir Maret 2020 sebesar US$ 121 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 130,4 miliar.
Itu berarti sepanjang bulan Maret, cadangan devisa tergerus US$ 9,4 miliar, setelah bulan sebelumnya juga turun US$ 1,3 miliar.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," sebut keterangan tertulis BI, Selasa (7/4/2020).
(dru) Next Article Terbantu Utang Global Bond, Cadangan Devisa Lompat US$ 7 M
"Karena tenteu saja Menkeu umumkan global bond US$ 4,3 miliar dan sekarang proses settlement. Insyallah pekan depan cadev mendekati US$ 125 miliar," kata Perry, Kamis (9/4/2020).
Cadangan devisa ini lebih dari cukup untuk membayar impor dan utang pemerintah. "Serta stabilitas nilai tukar rupiah yang jadi bagian dari tugas kita bersama," katanya.
![]() |
"Ini adalah penerbitan terbesar dalam US bond dalam sejarah RI. Dan Indonesia juga jadi negara pertama yang menerbitkan sovereign bond [obligasi mata uang asing] sejak pandemi Covid-19 terjadi," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual, Selasa (7/4/2020).
BI melaporkan data cadangan devisa per akhir Maret 2020 sebesar US$ 121 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp 130,4 miliar.
Itu berarti sepanjang bulan Maret, cadangan devisa tergerus US$ 9,4 miliar, setelah bulan sebelumnya juga turun US$ 1,3 miliar.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa saat ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah," sebut keterangan tertulis BI, Selasa (7/4/2020).
(dru) Next Article Terbantu Utang Global Bond, Cadangan Devisa Lompat US$ 7 M
Most Popular