Yen 'Si Kebal Corona' & Taklukan Dolar AS, Ada Peluang Cuan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 April 2020 12:09
Yen Masih Berpeluang Menguat di Kuartal II-2020
Foto: Mata Uang Yen. (REUTERS/Yuriko Nakao/Files)
Pandemi COVID-19 memang menunjukkan tanda-tanda pelambatan penyebaran di Eropa dan AS, tetapi kapan berakhirnya masih belum bisa dipastikan. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, nilai tukar yen tentunya masih akan perkasa, dan berpeluang kembali menguat.

Pada hari ini, Kamis (9/4/2020) kurs yen melawan dolar AS (USD/JPY) berada di kisaran 108,9/US$. Tiga bank memprediksi yen masih akan menguat di kuartal II-2020.

Berdasarkan data dari The Currency Shop, Bank ANZ memprediksi di akhir kuartal II kurs yen akan berada di level 101,97/US$, kemudian Commonwealth Bank of Australia memprediksi di 103,97, dan yang terakhir Westpac di 106/US$.

Jika yen diprediksi menguat melawan dolar AS, melawan rupiah tentunya yen juga berpeluang kembali menguat bahkan memecahkan rekor tertinggi lagi.
Berinvestasi di yen bisa menjadi salah satu peluang investasi yang bagus disaat pandemi COVID-19. Bagi investor yang konservatif, membeli mata uang yen tentunnya menjadi pilihan. Sementara bagi investor yang risk taker, trading bisa menjadi pilihan.

Perbedaannya bisa sangat signifikan, cuan yang diperloleh dari berinvestasi yen secara fisik tentunya tergantung berada persen kenaikan kursnya, dan jumlah modal yang diinvestasikan. Sementara ketika trading, jumlah cuan yang didapat bisa berlipat-lipat tanpa perlu menunggu kurs yen menguat tajam, tetapi risikonya juga sebanding, high risk high return!

Trading mata uang atau trading forex merupakan hal yang legal dilakukan di Indonesia, dan dan atas pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), serta diatur dalam Undang-Undang Nomer 10 Tahun 2011 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.

Untuk bisa melakukan trading forex, investor harus menjadi nasabah salah broker. Berdasarkan situs resmi Bappebti, ada sekitar 60 broker resmi yang bisa menjalankan bisnis forex di Indonesia.



Trading forex dilakukan dengan jual beli pasangan mata uang, pada perdagangan yen yakni pasangan USD/JPY. Sayangnya dalam trading forex belum tersedia untuk pasangan yen melawan rupiah (JPY/IDR) di dalam negeri.

Jika yen diprediksi akan kembali menguat di kuartal II, maka posisi yang diambil dalah jual (short) USD/JPY. Misalnya dari posisi saat ini 108,9 dan hingga akhirnya mencapai prediksi bank ANZ di 101,9/US$, maka potensi cuan yang diperoleh dari trading short USD/JPY adalah US$6.869 per 1 lot transaksi.

Untuk membuka 1 lot kontrak standar dibutuhkan modal yang berbeda-beda tergantung berapa leverage (rasio antara dana investor sendiri dan dana pinjaman) yang digunakan oleh investor.

Tanpa leverage untuk membuka posisi 1 lot dibutuhkan modal sebesar US$ 100.000. Modal itu tentunya sangat besar, sehingga broker-broker memberikan leverage agar trading menjadi lebih terjangkau.

Di Indonesia sendiri broker pada umumnya menyediakan leverage 1:100, maka jumlah modal yang dibutuhkan atau dikenal dengan margin untuk membuka 1 lot standar adalah 100.000/100 = US$ 1.000.

Atau jika mengambil dengan modal yang lebih kecil, jumlah lot yang diambil saat membuka posisi bisa diperkecil misalnya 0,1 lot maka modal yang diperlukan sebesar US$ 100.

Tetapi, modal yang diperlukan untuk trading forex tentunya harus lebih besar dari yang dibutuhkan untuk membuka posisi. Hal ini diperlukan untuk menjaga ketahanan dana jika arah pasar bebalik (yen melemah melawan dolar AS artinya USD/IDR bergerak naik).

Patut diingat, trading forex merupakan tipe investasi high risk high return, risiko modal yang digunakan bisa habis, dan tentunya cuan yang dihasilkan bisa berlipat-lipat dibandingkan dengan investasi di mata uang fisik.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular