
Dolar Rp 16.170, Rupiah Peringkat 3 dari Bawah di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2020 09:16

Penyebaran virus corona alias Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) terus melambat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien corona di seluruh dunia adalah 1.353.361 per 8 April 2020, naik 5,75% dibandingkan sehari sebelumnya.
Meski masih ada kenaikan, tetapi laju tambahan pasien baru terus melambat. Dalam 10 hari terakhir, pertumbuhan pasien baru sudah stabil di kisaran satu digit.
Â
"Fokus utama di benak investor hanyalah kapan puncak dari pandemi ini terjadi? Jika puncak itu sudah terlewati, maka aktivitas ekonomi perlahan bisa dimulai kembali," kata Eric Freedman, Chief Investment Officer di US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari Reuters.
Ya, dengan puncak penyebaran corona yang sepertinya sudah dilalui (dengan harapan tidak ada gelombang kedua dan seterusnya), maka aktivitas ekonomi akan pulih secara bertahap. China sudah memberi contoh bagaimana aktivitas ekonomi kembali semarak selepas puncak pandemi dilalui.
Sampai kuartal II-2020 ekonomi memang masih akan berat, tetapi ada harapan pemulihan akan terjadi mulai paruh kedua. Walau secara keseluruhan 2020 sepertinya ekonomi dunia masih terkontraksi (tumbuh negatif).
Dalam riset terbarunya, Citi memperkirakan ekonomi dunia akan terkontraksi -2,3%. Padahal pada Maret, Citi masih meramal ada pertumbuhan 1,3%.
"Masih ada alasan untuk waspada karena ke depan akan semakin banyak rilis data yang menggambarkan betapa dalamnya dampak dari virus ini. Kalau terjadi penguatan, maka itu lebih karena aksi short-covering ketimbang risk taking dalam jangka panjang," tegas riset JPMorgan Chase, sebagaimana diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Meski masih ada kenaikan, tetapi laju tambahan pasien baru terus melambat. Dalam 10 hari terakhir, pertumbuhan pasien baru sudah stabil di kisaran satu digit.
Â
Ya, dengan puncak penyebaran corona yang sepertinya sudah dilalui (dengan harapan tidak ada gelombang kedua dan seterusnya), maka aktivitas ekonomi akan pulih secara bertahap. China sudah memberi contoh bagaimana aktivitas ekonomi kembali semarak selepas puncak pandemi dilalui.
Sampai kuartal II-2020 ekonomi memang masih akan berat, tetapi ada harapan pemulihan akan terjadi mulai paruh kedua. Walau secara keseluruhan 2020 sepertinya ekonomi dunia masih terkontraksi (tumbuh negatif).
Dalam riset terbarunya, Citi memperkirakan ekonomi dunia akan terkontraksi -2,3%. Padahal pada Maret, Citi masih meramal ada pertumbuhan 1,3%.
![]() |
"Masih ada alasan untuk waspada karena ke depan akan semakin banyak rilis data yang menggambarkan betapa dalamnya dampak dari virus ini. Kalau terjadi penguatan, maka itu lebih karena aksi short-covering ketimbang risk taking dalam jangka panjang," tegas riset JPMorgan Chase, sebagaimana diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular