
Dolar Terlalu Perkasa, Rupiah Terlemah Kedua di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 April 2020 10:25

Apa boleh buat, dolar AS memang sedang kuat. Pada pukul 09:21 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,19%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini sudah meroket hampir 5,5%.
Investor berburu mata uang Negeri Paman Sam karena ingin masuk ke pasar obligasi pemerintah. Kemarin, pemerintahan Presiden Donald Trump melelang obligasi senilai US$ 25 miliar dan Rabu waktu Washington kembali ada lelang senilai US$ 17 miliar.
Ke depan, lelang obligasi pemerintah AS akan semakin semarak karena pemerintah butuh duit untuk membiayai stimulus fiskal US$ 2,2 triliun. Stimulus kelas paus itu digunakan untuk memitigasi dampak pandemi virus corona atau Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) terhadap perekonomian AS.
Saat ini, AS adalah negara dengan kasus corona terbanyak yaitu 398.785 pasien. Jumlah ini adalah 20,9% dari total pasien corona di seluruh dunia.
Di tengah ketidakpastian yang tinggi akibat serangan virus corona yang menggerogoti perekonomian dunia, obligasi pemerintah AS adalah instrumen investasi yang dianggap paling aman. Sejak virus corona merebak sekitar pekan keempat Januari, harga obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 12%, tertinggi di antara aset-aset utama lainnya.
Untuk membeli obligasi pemerintah AS ya pasti butuh dolar AS. Permintaan yang tinggi membuat nilai tukar mata uang ini menguat ugal-ugalan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Investor berburu mata uang Negeri Paman Sam karena ingin masuk ke pasar obligasi pemerintah. Kemarin, pemerintahan Presiden Donald Trump melelang obligasi senilai US$ 25 miliar dan Rabu waktu Washington kembali ada lelang senilai US$ 17 miliar.
Ke depan, lelang obligasi pemerintah AS akan semakin semarak karena pemerintah butuh duit untuk membiayai stimulus fiskal US$ 2,2 triliun. Stimulus kelas paus itu digunakan untuk memitigasi dampak pandemi virus corona atau Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) terhadap perekonomian AS.
Saat ini, AS adalah negara dengan kasus corona terbanyak yaitu 398.785 pasien. Jumlah ini adalah 20,9% dari total pasien corona di seluruh dunia.
Di tengah ketidakpastian yang tinggi akibat serangan virus corona yang menggerogoti perekonomian dunia, obligasi pemerintah AS adalah instrumen investasi yang dianggap paling aman. Sejak virus corona merebak sekitar pekan keempat Januari, harga obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 12%, tertinggi di antara aset-aset utama lainnya.
![]() |
Untuk membeli obligasi pemerintah AS ya pasti butuh dolar AS. Permintaan yang tinggi membuat nilai tukar mata uang ini menguat ugal-ugalan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular