
Efek Covid-19
Sejak Relaksasi Kredit, OJK Terima 800 Telpon & 2.500 WA/hari
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 April 2020 19:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sejak implementasi stimulus di bidang jasa keuangan, baik bank, perusahaan pembiayaan (multifinance), asuransi, dan dana pensiun, layanan konsumen OJK menerima lonjakan pertanyaan nasabah dari hari biasanya.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Tirta Segara, mengatakan saat ini layanan konsumen OJK tetap berjalan seperti biasa meskipun kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sudah diberlakukan dalam beberapa pekan terakhir.
"Layanan surat menyurat nggak bisa dilayani karena WFH. Layanan email, telepon, dan WhatsApp jalan terus," kata Tirta, dalam konferensi pers virtual jajaran OJK, di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
"Ada 400-500 layanan masuk, tapi sejak ada pengumuman restrukturisasi [kredit], jadi 800 telepon masuk per hari, email yang biasanya 250 per hari meningkat jadi 750 hari," katanya.
"[Yang] mencolok WhatsApp 081 157 157 157 meningkat 300 pesan masuk, menjadi 2.500 WhatsApp dalam satu hari. Terus terang ini kewalahan dan menjawab sampai malam hari. Mohon maaf ke konsumen gak bisa dijawab instan, karena peningkatan WhatsApp bisa 7-8x," tegas mantan Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia ini.
Tirta menjelaskan, konsumen dimohon untuk memahami dan bisa mengantre seiring dengan membludaknya layanan konsumen OJK. "Layanan konsumen tetap dilayani dan sampai minimal 150 layanan, sehingga kami masih melayani dan slip online pesat dan bisa dapat antrean layanan itu sudah sampai di awal Mei, sehingga konsumen harus mengantre."
Dia mengatakan ada tiga pertanyaan utama yang sering ditanyakan dalam layanan konsumen ini, yakni mengenai kebijakan stimulus perekonomian, lalu soal restrukturisasi, dan komplain soal restrukturisasi yang kemudian ada yang mendapat penolakan.
"Bukan ditolak [soal restrukturisasi], tapi banyak masyarakat langsung datang ke BPR, dan sebagainya. Padahal kantor cabang belum sampai ke kantor cabang [informasinya dari pusat], dan tidak bisa dijawab [pertanyaan nasabah]. Mudah-mudahan ini [konsumen] bisa semakin paham."
(tas/tas) Next Article Dampak Restrukturisasi, Tiap Hari OJK Terima 11.000 WhatsApp
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Tirta Segara, mengatakan saat ini layanan konsumen OJK tetap berjalan seperti biasa meskipun kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah sudah diberlakukan dalam beberapa pekan terakhir.
"Layanan surat menyurat nggak bisa dilayani karena WFH. Layanan email, telepon, dan WhatsApp jalan terus," kata Tirta, dalam konferensi pers virtual jajaran OJK, di Jakarta, Selasa (7/4/2020).
"Ada 400-500 layanan masuk, tapi sejak ada pengumuman restrukturisasi [kredit], jadi 800 telepon masuk per hari, email yang biasanya 250 per hari meningkat jadi 750 hari," katanya.
Tirta menjelaskan, konsumen dimohon untuk memahami dan bisa mengantre seiring dengan membludaknya layanan konsumen OJK. "Layanan konsumen tetap dilayani dan sampai minimal 150 layanan, sehingga kami masih melayani dan slip online pesat dan bisa dapat antrean layanan itu sudah sampai di awal Mei, sehingga konsumen harus mengantre."
Dia mengatakan ada tiga pertanyaan utama yang sering ditanyakan dalam layanan konsumen ini, yakni mengenai kebijakan stimulus perekonomian, lalu soal restrukturisasi, dan komplain soal restrukturisasi yang kemudian ada yang mendapat penolakan.
"Bukan ditolak [soal restrukturisasi], tapi banyak masyarakat langsung datang ke BPR, dan sebagainya. Padahal kantor cabang belum sampai ke kantor cabang [informasinya dari pusat], dan tidak bisa dijawab [pertanyaan nasabah]. Mudah-mudahan ini [konsumen] bisa semakin paham."
(tas/tas) Next Article Dampak Restrukturisasi, Tiap Hari OJK Terima 11.000 WhatsApp
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular