
Ancaman Corona Menciut, Penguatan Rupiah Berlanjut
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2020 09:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Munculnya harapan meredanya serangan virus corona atau Coronavirus Desease-2019 (Covid-19) membuat pelaku pasar kembali berkenan memburu aset-aset berisiko.
Pada Selasa (7/4/2020), US$ 1 dihargai Rp 16.380 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan sehari sebelumnya atau stagnan.
Namun seiring perjalanan pasar, rupiah berhasil masuk jalur hijau. Pada pukul 09:10 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 16.375 di mana rupiah menguat tipis 0,03%.
Dini hari tadi waktu Indonesia, datang kabar baik dari New York. Bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat sangat tajam. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) meroket 7,73%, S&P 500 terdongkrak 7,03%, dan Nasdaq Composite melesat 7,33%.
Pandemi virus corona masih menjadi sentimen dominan di pasar. Namun investor sedikit lega karena serangan virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini terus melambat.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit.
Demikian pula dengan korban meninggal, kurvanya semakin mendatar. Selama 23 Januari-6 Maret, rata-rata penambahan korban adalah 14,6% per hari. Sejak 16 Maret, lajunya sudah di bawah rata-rata tersebut.
Pada 6 April, jumlah korban jiwa bertambah 7,66%. Ini adalah yang terendah sejak 18 Maret.
Pada Selasa (7/4/2020), US$ 1 dihargai Rp 16.380 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan sehari sebelumnya atau stagnan.
Namun seiring perjalanan pasar, rupiah berhasil masuk jalur hijau. Pada pukul 09:10 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 16.375 di mana rupiah menguat tipis 0,03%.
Dini hari tadi waktu Indonesia, datang kabar baik dari New York. Bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat sangat tajam. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) meroket 7,73%, S&P 500 terdongkrak 7,03%, dan Nasdaq Composite melesat 7,33%.
Pandemi virus corona masih menjadi sentimen dominan di pasar. Namun investor sedikit lega karena serangan virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini terus melambat.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit.
Demikian pula dengan korban meninggal, kurvanya semakin mendatar. Selama 23 Januari-6 Maret, rata-rata penambahan korban adalah 14,6% per hari. Sejak 16 Maret, lajunya sudah di bawah rata-rata tersebut.
Pada 6 April, jumlah korban jiwa bertambah 7,66%. Ini adalah yang terendah sejak 18 Maret.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular