Catat! Emas Masih Jadi Safe Haven, Berpotensi Bullish

Haryanto, CNBC Indonesia
06 April 2020 14:14
Narasi Sentimen Corona Kian Kuat, Emas Bisa Menuju US$ 1.675/oz?
Foto: Ist

Namun analis lain di TD Securites mengatakan bahwa tanda-tanda ketatnya pelonggaran premi pasar fisik emas baru-baru ini berpotensi menahan laju kenaikan harga emas.

Besaran premi rata-rata koin emas untuk pasar spot fisik membengkak ke US$ 50/troy ons pada akhir Maret. Sejak itu jatuh lagi dengan diskon sebesar US$ 50/oz, melansir dari FXstreet.

Hanya saja, aliran kuat dari dana ETF yang beraset dasar emas ini menunjukkan selera investor untuk melirik emas sebagai aset fisik investasi masih tetap kuat.

"Kita belum bisa keluar dari masalah [out of the woods] pada minggu-minggu mendatang, karena mengacu sentimen yang saat ini kami data, menunjukkan bahwa rasa takut mulai mereda. Tapi, patut diingatkan bahwa emas adalah aset dengan beta [beta investasi] tinggi di tengah pandemi yang memicu narasi ketakutan [para investor].


"Perlu dicatat bahwa narasi seputar virus corona itu sendiri sangat menular, karena narasi ini memicu diskusi-diskusi, melibatkan selebriti, dan dengan mudah dikelilingi narasi paralel seperti kejatuhan ekonomi. Narasi [soal corona] sangat menular dan pada akhirnya semakin memberi ketakutan baru. Dalam konteks ini, posisi 'ekor kiri masih gemuk' [posisi long, beli] untuk logam emas," katanya.

Sementara menurut laporan terbaru dari Fitch Ratings, eskalasi kasus virus corona diperkirakan akan memicu resesi global yang dalam dan penurunan PDB global tahun ini dan kondisi ini kemungkinan akan setara dengan krisis keuangan global.

Fitch memperkirakan aktivitas ekonomi dunia akan turun 1,9% pada tahun 2020. Lembaga pemeringkat ini juga memperkirakan PDB AS berpotensi turun 3,3%, kawasan euro turun 4,2%, dan Inggris jeblok 3,9% tahun ini.

Dalam berita ekonomi lainnya, yang memberikan sentimen positif bagi pasar emas, adalah proyeksi dari Asian Development Bank (ADB) pada Jumat (3/4/2020) yang memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat mengurangi separuh pertumbuhan PDB di negara berkembang Asia.

Sentimen positif inilah yang memberikan proyeksi bahwa harga emas masih akan tetap bertahan di atas level US$ 1.600 per troy ons.

Sementara BNP Paribas memproyeksikan bahwa waktu yang terbaik untuk harga emas adalah di kuartal kedua (Q2) tepatnya antara April-Juni 2020.

Harga emas dinilai akan berada di harga terbaiknya di musim semi ini, tetapi harga akan mencapai puncaknya tapi masih di bawah level US$ 1.700 per ons, menurut BNP Paribas, dikutip dari Kitco.com.

BNP Paribas juga memperkirakan harga emas rata-rata pada Q2 di level US$ 1.675/troy ons, kemudian pada kuartal Q3 di level US$ 1.610 dan kemudian turun lebih jauh ke US$ 1.550 di Q4. Pada tahun 2021, BNP Paribas memproyeksikan rata-rata harga emas hanya US$ 1.500 per troy ons.



TIM RISET CNBC INDONESIA

(har/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular