
Kabar Baik! BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp 3,28 T
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
03 April 2020 15:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa investor asing masih yakin terhadap prospek pasar keuangan dan perekonomian di dalam negeri. Hal ini terlihat dari mulai masuknya aliran modal asing (inflow) ke Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Mengacu data BI, pada periode 30 Maret-2 April 2020, terjadi net buy atau beli bersih di pasar keuangan domestik sebesar Rp 3,28 triliun. Aliran modal masuk ini dominan berasal dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
Inflow dari SBN tercatat Rp 4,09 triliun, sedangkan di pasar saham pada periode tersebut masih terjadi net sell (outflow) Rp 820 miliar.
Menurut BI, data aliran modal masuk ini menandakan bahwa kepanikan investor akibat mewabahnya Covid-19 yang semakin berkurang. Masuknya dana ke Indonesia ini mengartikan ada secercah harapan karena kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, BI, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan keyakinan kepada investor.
Gubernur BI Perry Warjiyo juga berkali-kali menekankan bahwa pihaknya akan selalu berada di pasar untuk menstabilkan pasar keuangan domestik. Berbagai kebijakan akan dilakukan agar kepanikan investor berkurang.
Terutama BI akan terus menjaga stabilitas rupiah dengan meningkatkan intensitas intervensi melalui pasar spot, DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) dan pembelian SBN di pasar sekunder yang dilepas oleh asing.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tulis BI melalui keterangan resmi.
Sebagai perbandingan, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hari ini (sesi II, Jumat 3/4) asing masih net sell Rp 16,52 miliar. Sepekan terakhir, asing net sell Rp 842,86 miliar di semua pasar dan year to date atau sejak Januari hingga saat ini, asing keluar Rp 10,81 triliun.
(tas/tas) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%
Mengacu data BI, pada periode 30 Maret-2 April 2020, terjadi net buy atau beli bersih di pasar keuangan domestik sebesar Rp 3,28 triliun. Aliran modal masuk ini dominan berasal dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
Inflow dari SBN tercatat Rp 4,09 triliun, sedangkan di pasar saham pada periode tersebut masih terjadi net sell (outflow) Rp 820 miliar.
Gubernur BI Perry Warjiyo juga berkali-kali menekankan bahwa pihaknya akan selalu berada di pasar untuk menstabilkan pasar keuangan domestik. Berbagai kebijakan akan dilakukan agar kepanikan investor berkurang.
Terutama BI akan terus menjaga stabilitas rupiah dengan meningkatkan intensitas intervensi melalui pasar spot, DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) dan pembelian SBN di pasar sekunder yang dilepas oleh asing.
"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tulis BI melalui keterangan resmi.
Sebagai perbandingan, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hari ini (sesi II, Jumat 3/4) asing masih net sell Rp 16,52 miliar. Sepekan terakhir, asing net sell Rp 842,86 miliar di semua pasar dan year to date atau sejak Januari hingga saat ini, asing keluar Rp 10,81 triliun.
Perry sebelumnya menegaskan bahwa minat investor asing terhadap instrumen investasi di Indonesia termasuk obligasi negara masih tinggi, kendati secara tahun berjalan atau year to date (ytd) hingga 30 Maret lalu masih terjadi aliran modal keluar mencapai Rp 145 triliun.
"Minat investasi [asing] ke Indonesia masih tinggi, meski demikian year to date terjadi net outflow, ytd naik dari saham dan obligasi, outflow Rp 145 triliun, terdiri dari Rp 131,1 triliun dan saham sekitar Rp 9,9 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam update perkembangan ekonomi RI, lewat video conference, Selasa (31/3/2020).
Dia mengatakan minat investor asing yang tinggi itu tercermin dari lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang dimenangkan pemerintah hingga Rp 22,2 triliun, di atas target sebesar Rp 15 triliun.
"Karena memang bid-nya [penawaran yang masuk dari investor] Rp 35,1 triliun, jadi memang minat investor beli SBN masih tinggi dan Kementerian Keuangan memenangkan lelang lebih dari target Rp 15 triliun, dan memenangkan Rp 22,2 triliun dari bid yang masuk," jelas Perry.
"Minat investasi [asing] ke Indonesia masih tinggi, meski demikian year to date terjadi net outflow, ytd naik dari saham dan obligasi, outflow Rp 145 triliun, terdiri dari Rp 131,1 triliun dan saham sekitar Rp 9,9 triliun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam update perkembangan ekonomi RI, lewat video conference, Selasa (31/3/2020).
Dia mengatakan minat investor asing yang tinggi itu tercermin dari lelang Surat Berharga Negara (SBN) yang dimenangkan pemerintah hingga Rp 22,2 triliun, di atas target sebesar Rp 15 triliun.
"Karena memang bid-nya [penawaran yang masuk dari investor] Rp 35,1 triliun, jadi memang minat investor beli SBN masih tinggi dan Kementerian Keuangan memenangkan lelang lebih dari target Rp 15 triliun, dan memenangkan Rp 22,2 triliun dari bid yang masuk," jelas Perry.
(tas/tas) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular