Saham Ambruk, Uang Investor Ternyata Pindah ke Sini!

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
19 March 2025 17:45
Pengunjung berbincang dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pengunjung berbincang dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) melihat ada pergeseran portfolio investasi secara global, maupun di Indonesia. Investor mengurangi penempatan modal di saham, beralih ke emas.

"Dulu hampir semua portfolio investasi apakah saham obligasi maupun berbagai sekuritas itu semuanya ke Amerika Serikat," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (19/3/2025)

Perubahan terjadi seiring dengan penurunan suku bunga acuan global dan obligasi pemerintah AS.

"Dengan perkembangan terakhir ini sudah mulai ada pergeseran. Untuk SBN, untuk obligasi yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta sudah mulai ada pergeseran. Ini mulai balik ke emerging market sebagiannya, belum kuat ya," jelasnya.

Situasi ini tidak cuma hanya terjadi di AS, namun juga banyak negara lain di Asia termasuk Indonesia. Investor juga meyakini, emas adalah instrumen investasi yang lebih aman dalam situasi sekarang.

"Tapi yang besar adalah pergeseran ke emas, investasi ke emas," tegasnya.

Perry menambahkan, instrumen investasi Indonesia juga menjadi pilihan investor. Terlihat pada realisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN).

"Secara fundamental itu memang tetap menarik. Karena pertumbuhan ekonomi kita tetap tinggi," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aliran Investasi ke SRBI Tembus US$228 Juta di Awal 2025, Kalahkan SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular