Dicaplok Kimia Farma, Laba Phapros Malah Ambles 23% di 2019

tahir saleh, CNBC Indonesia
03 April 2020 14:01
Laba bersih emiten farmasi PT Phapros Tbk (PEHA) merosot 23% menjadi Rp 102,03 miliar.
Foto: Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham PT Phapros Tbk (CNBC Indonesia/Syahrizal Sidik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih emiten farmasi PT Phapros Tbk (PEHA) merosot 23% menjadi Rp 102,03 miliar pada tahun lalu, dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 132,31 miliar. Kinerja ini dicatatkan setelah perusahaan juga merampungkan divestasi saham ke PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF).

Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih yang merosot ini terjadi di tengah pendapatan perusahaan yang menguat 8,8% menjadi Rp 1,11 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,02 triliun.

Beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban keuangan naik masing-masing menjadi Rp 315,13 miliar, Rp 123,06 miliar, dan Rp 62,60 miliar.

Penjualan paling besar disumbang oleh pihak berelasi sebesar Rp 1,03 triliun dari sebelumnya Rp 997,81 miliar. Klien terbesar yakni PT Rajawali Nusindo sebesar Rp 725,48 miliar, turun dari sebelumnya Rp 962,51 miliar, dan PT Kimia Farma Trading and Distribution Rp 257,62 miliar, jumlahnya melesat dari sebelumnya Rp 17,84 miliar.


Berdasarkan data lapkeu 2019, saham perusahaan dipegang Kimia Farma 56,77%, sisanya Masrizal A Syarief 9.05%, Chairani Harapan 0,11%, Heru Marsono 0,06%, Barokah Sri Utami 0,01%, Syamsul Huda 0,01% dan publik 33,99%.

Phapros bergerak dalam bidang industri pabrik dengan memproduksi dan memperdagangkan meliputi ekspor, impor, agen, distributor, pemasok barang-barang di antaranya obat- obatan, bahan baku obat, alat-alat kesehatan, barang dan obat-obatan hewan, kosmetika, makanan dan minuman. Perusahaan juga mendirikan sarana pelayanan kesehatan umum lainnya dan memulai operasi komersialnya pada 21 Juni 1954.

Pada 23 Maret 2019, Kimia Farma, anak usaha dari PT Bio Farma (Persero), resmi merampungkan akuisisi 56,77% atau 476,90 juta saham Phapros dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) senilai Rp 1,361 triliun. 

Tujuan pembelian saham PEHA tersebut untuk melakukan efisiensi biaya baik biaya pemasaran, penelitian dan pengembangan dengan memanfaatkan kanal distribusi yang dimiliki PEHA.


[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article Laba Meningkat 143%, Begini Prospek Saham PEHA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular