
Laba Meningkat 143%, Begini Prospek Saham PEHA

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Phapros Tbk (PEHA) berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 11% dari Rp 1,05 triliun menjadi Rp 1,17 triliun di 2022.
Hasil tersebut berhasil mendorong pertumbuhan laba tahun berjalan sebesar 143% dari Rp 11,3 miliar di 2021 menjadi Rp 27,4 miliar pada 2022
Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko, mengatakan, kinerja positif perusahaan di tahun 2022 ditopang oleh efisiensi operasional, agresifitas penetrasi pasar melalui produk-produk unggulan, serta berbagai kerja sama dengan mitra strategis.
"Tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekspansif bagi kami. Dari aspek perluasan pasar, inovasi produk, jumlah produksi dan lainnya, menghasilkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya. Kunci yang kami lakukan ada dua hal, yaitu efisiensi biaya di segala lini dan efektifitas operasional. Selebihnya ditopang dengan business excellence, organizational excellence dan digitalisasi" ungkap Hadi dikutip Rabu (5/4/2023).
Selain kinerja yang fantastis pertumbuhan kas atau setara kas PEHA juga tercatat meningkat hingga 57% pada akhir 2022 dari Rp 94,4 miliar menjadi Rp 147,7 miliar.
"Melihat kinerja tahun lalu yang meningkat tajam, kami optimis tahun 2023 ini PEHA bisa tumbuh lebih signifikan dari sisi keuangan maupun peluang pasar, sehingga mampu memberikan imbal balik yang lebih baik kepada pemegang saham atau investor, karyawan ataupun stakeholder lainnya," jelas Hadi.
Analis BCA sekuritas Achmad Yaki Yamani mengatakan, secara umum sektor farmasi masih prospektif karena meningkatnya shifting pola konsumsi ke vitamin dan suplemen selama beberapa tahun terakhir.
Pasca pandemi, pola hidup sehat menjadi salah satu katalis positif untuk sektor farmasi terutama yang memproduksi multivitamin serta makanan tambahan untuk kesehatan.
"Kekhawatiran resesi global juga sudah mereda, jadi potensi pembalikan arah atau penguatan masih mungkin terjadi. Tekanan dari global lebih kepada panic selling dari pemain domestik ketika melihat bursa di US atau regional terkoreksi dalam," jelas Achmad.
Menurutnya, bisnis Phapros cukup prospektif di pasar Indonesia karena di tahun 2022 ada pendapatan yang bersumber dari dividen income dan pemulihan piutang yang naik cukup signifikan tahun lalu, dan dapat terus berdampak positif untuk pertumbuhan di sepanjang 2023.
(dpu/dpu)
Next Article Komisaris Diam-diam Borong Saham PEHA, Ada Apa?