
Tetangga Mayoritas Merah, Laju IHSG Sesi II Tertahan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I Jumat ini (3/4/2020) ditutup menguat 1,02% ke level 4.577,79 karena investor merespons positif stimulus pemerintah dalam upaya menstabilkan ekonomi dari guncangan pandemi virus corona.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I, nilai transaksi tercatat Rp 3,62 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 118,9 miliar.
Saham-saham yang menjadi pemicu penguatan IHSG di antaranya saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) (32,79%), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) (17,74%), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (12,05%), PT Medco Energi International Tbk (MEDC) (10,19%), sedangkan PT Elnusa Tbk (ELSA) (9,94%).
Pasar saham mendapatkan sentimen positif setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga ekonomi dengan menggelontorkan stimulus lewat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020.
"Berbagai program dari fiskal digelontorkan, sehingga konsumsi masyarakat bisa tetap terjaga. Untuk itu kolaborasi ini diharapkan mampu untuk menjaga perekonomian Indonesia," kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia, Kamis (2/4/2020).
Pemerintah memang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 110 triliun khusus untuk social safety net atau jaring pengaman sosial dan total Rp 405 triliun dengan stimulus lainnya.
Kendati menguat pada sesi I, IHSG masih mencatatkan koreksi yang dalam sejak awal tahun. Secara year to date IHSG masih ambles 28,06%. Pemodal asing pun masih jaga jarak dengan bursa saham RI. Sejak awal tahun, investor asing masih membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 10,77 triliun.
Pada sesi II, pergerakan IHSG masih cenderung bergerak terbatas (sideway). Sentimen negatif wabah COVID-19 masih menghantui, tapi upaya stimulus pemerintah diharapkan bisa menopang penguatan.
Sementara bursa saham Asia pada perdagangan hari ini mayoritas terkoreksi.
Berikut analisis teknikal IHSG.
![]() |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), terpantau menyempit yang menandakan IHSG cenderung bergerak terbatas (sideway). Mencoba melewati level support di 4.540 dan berlanjut ke area 4.500. Sementara resistance berada di 4.605 hingga area 4.635.
Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual masih terlihat bergerak ke bawah. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA mencoba untuk saling berpotongan di atas area jenuh beli (overbought) menandakan konsolidasi.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan fokus pasar pada dampak dari COVID-19 dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area support. Maka pergerakan selanjutnya diperkirakan untuk mengalami sedikit koreksi, namun terbatas merespon stimulus pemerintah.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan
