
Internasional
Waduh! Rival Kopi Starbucks Ini Palsukan Penjualan Rp 5 T
tahir saleh, CNBC Indonesia
03 April 2020 11:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten gerai kopi asal China yang tercatat di Bursa Nasdaq, Luckin Coffee Inc, rival Starbucks, mengungkapkan penyelidikan internal perusahaan menemukan bahwa chief operating officer (COO) atau direktur operasional perusahaan memalsukan data penjualan tahun 2019.
Tak tanggung-tanggung, data penjualan yang dipalsukan itu mencapai sekitar 2,2 miliar yuan atau US$ 310 juta. Jumlah penjualan itu setara dengan Rp 5,08 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.400/US$.
Saham perusahaan berkode LK itu sudah naik lebih dari 80% dalam perdagangan premarket. Baru-baru ini, saham perusahaan yang berbasis di Xiamen China ini, ambles hampir 72% dan memusnahkan hampir US$ 5 miliar dari nilai kapitalisasi pasarnya di Nasdaq.
Seperti dikutip CNBC International Kamis (2/4/2020), investigasi internal perusahaan menemukan bahwa sang COO yang bernama Jian Liu dan beberapa karyawan terlibat dalam pelanggaran. Termasuk membuat data penjualan palsu.
Jian Liu dan karyawan yang terlibat, statusnya kini sudah ditangguhkan oleh perusahaan. Manajemen Luckin mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Jian Liu tidak bisa ditemui untuk memberikan komentar kepada CNBC International. Perusahaan yang didirikan di Beijing, China, pada 2017 ini sebelumnya berharap bisa menyalip Starbucks sebagai penguasa rantai bisnis kopi top di China.
Sementara itu, dalam keterangan terpisah, Luckin meminta investor tidak mengacu pada laporan keuangan sebelumnya yang sudah dirilis. Perusahaan ini sebelumnya mencatat penjualan bersih pada periode 9 bulan atau kuartal III itu sebesar 2,9 miliar yuan (US$ 413 juta) atau setara Rp 6,77 triliun.
Manajemen Luckin menegaskan penyelidikan internal masih dalam tahap awal dan data penjualan palsu tersebut belum diverifikasi oleh auditor independen. Komite khusus perusahaan menunjuk Kirkland & Ellis sebagai penasihat luar independen dan FTI Consulting sebagai ahli akuntansi forensik independen.
Luckin meraih dana US$ 561 juta atau Rp 9,2 trillun dalam aksi penawaran umum saham perdana (IPO) di harga saham US$ 17/saham.
Saham LK mulai diperdagangkan secara publik di Nasdaq pada bulan Mei 2019, sahamnya kemudian langsung melonjak 18% dalam debut perdananya.
Harga saham LK melesat ke level tertinggi pada Januari lalu di level US$ 51,38/saham, tetapi jatuh karena penyebaran virus corona di China. Saham LK mencapai titik terendah sepanjang masa di US$ 4,90/saham pada Kamis pagi.
CNBC mencatat, Luckin sebetulnya sudah berada di jalurnya untuk bisa menelikung kesuksesan Starbucks. Mereka mencoba membangun basis pelanggan dengan lokasi yang lebih kecil yang diformat untuk kenyamanan, serta menawarkan diskon besar.
Pada Januari, perusahaan mengungkapkan sudah memiliki lebih dari 4.500 lokasi di China, jumlahnya beberapa ratus lebih banyak dari gerai milik Starbucks. Starbucks juga merespons ancaman persaingan ini dengan membuka kafe di China yang direncanakan sebagai strategi melakukan pengiriman lebih cepat dan didesain dengan lebih sedikit tempat duduk.
(tas) Next Article Miris, Starbucks Pecat Karyawan yang 'Gagas' Serikat Pekerja
Tak tanggung-tanggung, data penjualan yang dipalsukan itu mencapai sekitar 2,2 miliar yuan atau US$ 310 juta. Jumlah penjualan itu setara dengan Rp 5,08 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.400/US$.
Saham perusahaan berkode LK itu sudah naik lebih dari 80% dalam perdagangan premarket. Baru-baru ini, saham perusahaan yang berbasis di Xiamen China ini, ambles hampir 72% dan memusnahkan hampir US$ 5 miliar dari nilai kapitalisasi pasarnya di Nasdaq.
Jian Liu dan karyawan yang terlibat, statusnya kini sudah ditangguhkan oleh perusahaan. Manajemen Luckin mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang bertanggung jawab.
Jian Liu tidak bisa ditemui untuk memberikan komentar kepada CNBC International. Perusahaan yang didirikan di Beijing, China, pada 2017 ini sebelumnya berharap bisa menyalip Starbucks sebagai penguasa rantai bisnis kopi top di China.
![]() |
Sementara itu, dalam keterangan terpisah, Luckin meminta investor tidak mengacu pada laporan keuangan sebelumnya yang sudah dirilis. Perusahaan ini sebelumnya mencatat penjualan bersih pada periode 9 bulan atau kuartal III itu sebesar 2,9 miliar yuan (US$ 413 juta) atau setara Rp 6,77 triliun.
Manajemen Luckin menegaskan penyelidikan internal masih dalam tahap awal dan data penjualan palsu tersebut belum diverifikasi oleh auditor independen. Komite khusus perusahaan menunjuk Kirkland & Ellis sebagai penasihat luar independen dan FTI Consulting sebagai ahli akuntansi forensik independen.
Luckin meraih dana US$ 561 juta atau Rp 9,2 trillun dalam aksi penawaran umum saham perdana (IPO) di harga saham US$ 17/saham.
Saham LK mulai diperdagangkan secara publik di Nasdaq pada bulan Mei 2019, sahamnya kemudian langsung melonjak 18% dalam debut perdananya.
Harga saham LK melesat ke level tertinggi pada Januari lalu di level US$ 51,38/saham, tetapi jatuh karena penyebaran virus corona di China. Saham LK mencapai titik terendah sepanjang masa di US$ 4,90/saham pada Kamis pagi.
CNBC mencatat, Luckin sebetulnya sudah berada di jalurnya untuk bisa menelikung kesuksesan Starbucks. Mereka mencoba membangun basis pelanggan dengan lokasi yang lebih kecil yang diformat untuk kenyamanan, serta menawarkan diskon besar.
Pada Januari, perusahaan mengungkapkan sudah memiliki lebih dari 4.500 lokasi di China, jumlahnya beberapa ratus lebih banyak dari gerai milik Starbucks. Starbucks juga merespons ancaman persaingan ini dengan membuka kafe di China yang direncanakan sebagai strategi melakukan pengiriman lebih cepat dan didesain dengan lebih sedikit tempat duduk.
(tas) Next Article Miris, Starbucks Pecat Karyawan yang 'Gagas' Serikat Pekerja
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular