Mulai Kena Aksi Jual, Bisa Gak Harga Emas Dunia Rebound?

Haryanto & Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
01 April 2020 07:37
Mulai Kena Aksi Jual, Bisa Gak Harga Emas Dunia Rebound?
Foto: Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC IndonesiaHarga emas dunia di pasar spot terkoreksi sejak perdagangan pagi, Selasa kemarin (31/3/2020) seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) di tengah makin merebaknya wabah corona (COVID-19).

Harga emas dunia di pasar spot berada di level US$ 1.614,8/troy ons pada Selasa pagi. Harga emas turun 0,47% dari posisi penutupan hari sebelumnya. Menurunnya harga emas terjadi seiring dengan penguatan dolar AS.

Mengacu data Kitco, pada perdagangan Selasa tadi malam pukul 21.25 WIB, harga emas dunia di pasar spot minus 0,67% di level US$ 1.612.troy ons. Harga harian bergerak ke level tertinggi US$ 1.618/troy ons dan level terendah sempat dicatatkan di level US$ 1.583/troy ons.

Adapun penguatan dolar AS tercermin dari meningkatnya indeks dolar. Pada Selasa pagi, indeks dolar yang mengukur keperkasaan dolar di hadapan enam mata uang lain menguat 0,22%.


Penguatan dolar sebagai mata uang emas ditransaksikan membuat harga logam mulia tersebut yang sudah mahal jadi semakin mahal. Data Marketwatch mencatat, Selasa malam pukul 21.25 WIB, indeks dolar menguat di level 99,65, menguat 0,47%.

Salah satu sentimen di pasar ialah China yang melaporkan angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China yang melampaui ekspektasi pasar dan mencatatkan ekspansi di angka 52. Walau ekonomi China kembali bersemi karena sudah menang melawan wabah, ekonomi negara lain justru masih berjuang melawan pandemi.

Kebijakan lockdown yang diambil oleh berbagai negara menjadi ancaman bagi perekonomian global. Ekonomi global terancam di ambang resesi. The Economist Intelligence Unit (EIU) bahkan meramal pertumbuhan ekonomi global tahun ini terkontraksi 2,2%.

Ketakutan akan resesi global kian nyata akibat wabah ini. Hal ini memicu reaksi panic selling yang membuat pasar saham global ambruk beberapa pekan terakhir, sebelum menguat pekan lalu akibat combo effect Presiden AS Donald Trump dan Jay Powell (Jerome Powell, Gubernur The Fed) yang memberikan stimulus jumbo untuk perekonomian AS.

Kala ekonomi sedang tidak kondusif, keberanian investor mengambil risiko jadi menciut. Alhasil aset safe haven seperti emas jadi diburu dan membuat harganya naik.


Namun pada periode krisis seperti ini pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh pergerakan harga saham. Jika di pasar saham terjadi aksi jual secara masif lagi, bukan berarti emas masih akan tetap kokoh bertengger di level tertingginya. Bisa-bisa emas dilikuidiasi lagi untuk menambal margin calls dan menutup kerugian pada investasi lain. 

[Gambas:Video CNBC]

 

 

Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan Selasa kemarin (31/3/2020) turun 0,23% sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 875.000/gram, dari hari sebelumnya Rp 877.000/gram.

Harga emas Antam terkoreksi seiring dengan harga emas spot dunia pada penutupan Senin malam yang turun 0,6% di level US$ 1,618/troy ons.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk pengiriman Juni di Bursa Comex turun US$ 10,90, atau 0,7% di level US$ 1.643.20/troy ons. Harga emas berjangka di Bursa Comex adalah kontrak paling aktif di pasar.

Penurunan harga emas terjadi ketika para pedagang fokus pada perkembangan cepat dari pandemi coronavirus. Para trader juga mencermati perpanjangan langkah Presiden AS Donald Trump dalam mengurangi penyebaran virus mematikan COVID-19.


Edward Moya, seorang analis pasar senior di perusahaan forex, Oanda, mengatakan "rantai pasokan emas sebagai logam fisik sudah terganggu dalam 10 hari terakhir, tetapi saat ini menghilangkan momentum apa pun untuk harga emas yang lebih tinggi," katanya dikutip dari cryptovibes.com.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam, Selasa kemarin, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah 0,23% berada di Rp 87,5 juta dari harga kemarin Rp 87,7 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini turun 0,36% atau Rp 3.000 ditetapkan pada Rp 832.000/gram, dari posisi kemarin Rp 835.000/gram.

Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. Untuk jenis lain, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.

Di tengah penurunan harga emas, Aneka Tambang juga resmi menutup sementara operasional seluruh Butik Emas Logam Mulia, mulai 30 Maret - 4 April 2020 seiring dengan upaya perusahaan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) di Tanah Air.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular