Jokowi Tetapkan Darurat Sipil, Rupiah Tetap Terburuk di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2020 17:19
Bukan Lockdown, Jokowi Tetapkan Darurat Sipil
Foto: Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sementara di Indonesia hingga hari ini sudah ada 1.414 kasus positif COVID-19, dengan 122 orang meninggal dunia, dan 75 sembuh

Untuk meredam penyebaran COVID-19, sebelumnya sempat beredar kabar jika pemerintah RI berencana membatasi akses ke Jabodetabek alias lockdown. Kendaraan pribadi dan angkutan orang dilarang masuk, sementara angkutan logistik masih diperbolehkan.

"(Kendaraan) pribadi juga termasuk. Pokoknya angkutan oranglah. Angkutan barang enggak (berlaku). Logistik tidak," ujar Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani kepada CNBC Indonesia, Minggu (29/3/20).

Hal ini juga berlaku untuk kereta api yang memiliki rute perjalan dari dan menuju Jabodetabek. Untuk penutupan ruas jalan, secara teknis, besar kemungkinan akan dilakukan blokade di sejumlah titik.

"Ya kemungkinan begitu (diblokade)," ujarnya

Yani juga menjelaskan bahwa secara lengkap, langkah ini masih menunggu hasil rapat terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo. Ratas itu dijadwalkan berlangsung hari ini.

Pelaku pasar sepertinya merespon negatif kabar tersebut, rupiah langsung melemah begitu perdagangan dibuka hari ini, dan terus merosot hingga nyaris 2%. Lockdown dikhawatirkan akan benar-benar memukul perekonomian Indonesia, apalagi banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal, sehingga berisiko tanpa penghasilan.



Sekitar 30 menit sebelum perdagangan hari ini berakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pembatasan sosial sekala besar dan darurat sipil.

"Saya minta pembatasan sosial berskala besar, physical distancing, dilakukan lebih tegas, lebih disiplin dan lebih efektif lagi sehingga tadi juga sudah saya sampaikan perlu didampingi kebijakan darurat sipil," kata Jokowi, Senin (30/3/2020)

Namun, Jokowi bakal meminta seluruh apotek dan toko-toko sembako tetap buka untuk layani kebutuhan warga. Hal tersebut dilakukan juga dengan protokol untuk menghindari jarak dekat.

"Kemudian bagi UMKM, pelaku usaha dan pekerja informal tadi sudah kita bicarakan bahwa pemerintah segera menyiapkan program perlindungan sosial dan stimulus ekonomi, ini yang akan segera kita umumkan kepada masyarakat, saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini," kata Jokowi dalam Ratas kali ini.

Jokowi meminta kebijakan pembatasan sosial berskala besar ini segera disiapkan aturan pelaksanaannya yang lebih jelas kepada Provinsi, Kabupaten dan Kota.



"Saya ingatkan kebijakan kekarantinaan kesehatan termasuk karantina wilayah adalah kewenangan pemerintah pusat bukan kewenangan pemerintah daerah," tuturnya.

Meski Jokowi belum menetapkan status lockdown, tetapi rupiah belum sanggup bangkit, hanya mampu memangkas pelemahan dan tetap menjadi yang terburuk di Asia pada hari ini.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular