Jokowi Tetapkan Darurat Sipil, Rupiah Tetap Terburuk di Asia

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2020 17:19
Dolar AS Sebenarnya Sedang Loyo
Foto: Infografis/Pergerakan Rupiah Sepekan/Edward Ricardo
Meski rupiah melemah pada hari ini, tetapi dolar AS sebenarnya sedang loyo. Hal tersebut terlihat dari mayoritas mata uang utama Asia yang mampu menguat.

Selain itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam ini sepanjang pekan lalu ambles 4,4%, menjadi penurunan mingguan terbesar sejak krisis finansial global lebih dari 10 tahun yang lalu, meski pada hari ini hingga perdagangan sesi Eropa berhasil merangkak naik.

Kebijakan bank sentral (Federal Reserve/The Fed) dan pemerintah AS membuat dolar AS loyo.



The Fed sudah membabat habis suku bunganya hingga menjadi 0-0,25%. Kemudian The Fed juga melakukan program pembelian aset atau quantitative easing (QE) dengan nilai tak terbatas guna membantu perekonomian AS menghadapi tekanan dari pandemi virus corona (COVID-19). Aset yang akan dibeli seperti obligasi pemerintah, efek beragun aset perumahan (Residential Mortgage-Backed Security/RMBS), dan beberapa jenis efek lainnya.

The Fed mengatakan akan melakukan QE dalam besaran berapapun yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar serta transmisi kebijakan moneter yang efektif di segala kondisi finansial dan ekonomi.

Jumlah yang tak terbatas tersebut artinya The Fed akan membeli seberapapun aset yang diperlukan guna menjaga likuiditas di pasar agar tidak mengetat.

Itu dari sisi moneter, dari sisi fiskal Pemerintah AS menggelontorkan stimulus jumbo. Pada Jumat (27/3/2020) waktu AS, Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang sehingga pemerintah AS bisa menggelontorkan stimulus senilai US$ 2 triliun guna memerangi COVID-19. Nilai stimulus tersebut sangat jumbo, dua kali nilai ekonomi Indonesia.

Kombinasi kebijakan moneter dan fiskal yang jumbo tersebut tentunya membuat perekonomian AS banjir likuiditas akibatnya dolar AS menjadi loyo.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular