
Saham Ambles 26%, Telkom Siap Buyback Saham Rp 1,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom merencanakan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode buyback akan dilakukan pada 30 Maret hingga 29 Juni mendatang.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, Senin ini (30/3/2020), emiten telekomunikasi BUMN ini menyiapkan anggaran buyback sebanyak-banyaknya Rp 1,50 triliun atau paling banyak 20% dari modal disetor dalam perseroan, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
Manajemen menegaskan buyback ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan dan sesuai Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
"Pembelian kembali saham akan dilakukan secara bertahap dalam periode 3 bulan terhitung sejak tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan 29 Juni 2020," tulis manajemen Telkom, Senin (30/3).
Manajemen Telkom sudah menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai perantara pedagang efek untuk buyback ini.
"Alokasi dana untuk melaksanakan pembelian kembali saham berasal dari saldo laba perseroan per tanggal 30 September 2019 yang tercatat sebesar Rp 91.264 miliar [Rp 91,26 triliun] dan dari jumlah tersebut yang akan digunakan untuk membiayai buyback adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,50 triliun," tulis Telkom.
Telkom menyatakan, buyback akan menurunkan aset dan ekuitas perseroan sebesar jumlah buyback. Jika perseroan menggunakan seluruh dana yang dicadangkan untuk buyback tersebut sebesar jumlah maksimum, maka jumlah aset dan ekuitas akan berkurang sebanyak-banyaknya Rp 1,50 triliun.
"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan, karena perseroan pada saat ini memiliki modal kerja dan cash flow yang cukup untuk melakukan dan membiayai seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, kegiatan operasional serta buyback."
Data BEI mencatat, saham TLKM pada perdagangan Senin pagi ini turun 5,50% di level Rp 2.920/saham. Sebulan terakhir, saham TLKM minus 16,33% dan secara year to date saham TLKM ambles 26,45%.
(tas/hps) Next Article Curhat Bos Telkom: Kita Paling Jarang Dapat Insentif!