Bersiap Karantina, IHSG Ambles 4,7% & 126 Emiten Dekati ARB

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 March 2020 09:53
Hal ini membuktikan sentimen pelaku pasar belum membaik meski Amerika Serikat (AS) menggelontorkan stimulus jumbo
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menikmati rally tajam dalam dua hari perdagangan sebelumnya, IHSG akhirnya kembali ambles nyaris 5% di awal perdagangan Senin (30/3/2020). Hal ini membuktikan sentimen pelaku pasar belum membaik meski Amerika Serikat (AS) menggelontorkan stimulus jumbo guna memerangi pandemi virus corona (COVID-19).

Pada pukul 9:30 WIB, IHSG merosot 4,76% ke 4.328,937. Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, IHSG mencatat penguatan sebesar 10,19%, dan menjadi persentase kenaikan harian terbesar dalam 21 tahun terakhir atau tepatnya sejak sejak 8 Juni 1999. Sementara rekor persentase kenaikan terbesar IHSG tercatat pada 2 Februari 1998 ketika melesat 14,03%, berdasarkan data Refinitiv. Pada perdagangan Jumat, IHSG masih menanjak lagi sebesar 4,76%.

Penguatan IHSG tersebut dipicu oleh stimulus jumbo yang digelontorkan AS. Pada hari Jumat waktu AS, Presiden Donald Trump resmi menandatangani undang-undang stimulus fiskal senilai US$ 2 triliun. Stimulus tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah yang pernah dikeluarkan pemerintah Washington, nilainya bahkan dua kali lipat dari nilai perekonomian Indonesia.



Sayangnya stimulus tersebut belum mampu mendongkrak bursa saham global dan IHSG lebih lanjut. Pelaku pasar kembali dibuat cemas akan penyebaran pandemi COVID-19.

Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini lebih dari 170 negara terpapar COVID-19, dan menjangkiti lebih dari 721.000 orang, dengan nyaris 34.000 orang menigggal dunia, dan lebih dari 151.000 dinyatakan sembuh

Sementara di Indonesia hingga minggu kemarin sudah ada 1.285 kasus positif COVID-19, dengan 114 orang meninggal dunia, dan 64 sembuh. Pemerintah bahkan berencana membatasi akses ke Jabodetabek alias lockdown. Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melakukan rapat terbatas guna membahas rencana tersebut.

Pelaku pasar terlihat beraksi negatif hari ini yang membuat IHSG ambles. Mengiringi kejatuhan IHSG, ada 2 emiten yang terkena Auto Rejection Bawah (ARB), dan 126 emiten merosot di atas 6% alias mendekati batas ARB minus 7%.

2 emiten yang terkena ARB hingga pukul 9:30 WIB yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU). Sementara itu beberapa saham unggulan (blue chips) yang mendekati ARB antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -6,99%, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -6,99%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) -6,96%, PT XL Axiata Tbk (EXCL) -6,94%. PT United Tractors Tbk (UNTR) -6,94% PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -6,92%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,88%.


[Gambas:Video CNBC]




TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Tunggu Kepastian Karantina Jabodetabek, IHSG Ambles 4,11%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular