Fitch Pangkas Rating Bank RI, Begini Respons BCA

tahir saleh, CNBC Indonesia
30 March 2020 08:27
Lembaga rating global, Fitch Ratings, merevisi peringkat lingkungan operasi bank RI.
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga rating global, Fitch Ratings, merevisi peringkat lingkungan operasi (operating environment mid-point score)bank-bank di Tanah Air menjadi 'BB+' dari sebelumnya 'BBB-' seiring dengan tekanan perbankan nasional di tengah serangan wabah corona (COVID-19) di Indonesia.

Dalam riset yang disampaikan, Selasa pekan lalu (24/3/2020), Fitch menilai bahwa terjadi penghindaran risiko dari investor global sehingga merugikan pasar keuangan Indonesia, meskipun kasus infeksi corona yang dilaporkan saat ini masih tetap rendah dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia.

Dengan penurunan peringkat lingkungan operasi ini, peringkat jangka panjang Issue Default Rating (IDR) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga diturunkan Fitch menjadi BBB- dari BBB dengan outlook stabil.

Menanggapi penurunan peringkat ini, 
Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto mengatakan Fitch Ratings memang telah merevisi peringkat lingkungan operasi sektor perbank Indonesia dari BBB- menjadi BB+.


"Dengan adanya pandemi COVID-19, Fitch melihat adanya risiko jangka pendek yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan, kualitas aset dan profitabilitas dari perbankan nasional," kata Raymon dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (30/3/2020).

Dengan penurunan rating BCA menjadi BBB- dari BBB, Raymon menegaskan dalam rilis resmi Fitch Ratings disebutkan bahwa penyangga BCA yang baik adalah dalam hal pendapatan, cadangan, dan modal cukup memadai untuk menyerap potensi kerugian jangka pendek yang timbul dari pandemi COVID-19.

Menurut penilaian Fitch, kata Raymon, LT (long term) Issue Default Rating (IDR) BCA yang baru atau BBB- tetap berada satu level lebih tinggi daripada lingkungan operasi sektor perbankan nasional (BB+).

Lebih lanjut, Fitch dalam rilisnya mencatat, rupiah juga terdepresiasi cukup tajam terhadap dolar AS hingga turun sekitar 18% tahun ke tahun (year on year) karena dana asing keluar ke tempat-tempat yang dianggap aman di luar negeri.

Fitch bahkan memperkirakan bahwa pertumbuhan PDB Indonesia akan turun menjadi sekitar 4,7% pada tahun 2020, dari perkiraan pra-pandemi pada Desember 2019 sebesar 5,1%, dan pertumbuhan aktual pada tahun 2019 sebesar 5,0%.


"Perkiraan ini mengasumsikan bahwa sektor konsumen dan industri pariwisata akan terpukul oleh krisis kesehatan global akibat corona, tetapi wabah ini akan tetap bisa terkendali, dan aktivitas bisnis berpotensi rebound di 2H20 [semester kedua] setelah efek pandemi berkurang," tulis riset Fitch, yang disampaikan Gary Hanniffy, Director PT Fitch Ratings Indonesia.

"Namun, dengan situasi yang berkembang pesat setiap hari, ada risiko [pasar bisa] downside ke level estimasi yang tinggi," tulis Fitch.

Revisi skor operasional Fitch artinya mencerminkan ada ketidakpastian seputar tingkat keparahan dan durasi pandemi corona dan dampaknya terhadap operasional bank-bank di Indonesia.

Fitch mencatat, bank-bank Indonesia menghadapi tekanan kualitas aset jangka pendek yang signifikan, karena pelambatan kegiatan ekonomi akan menghambat pertumbuhan kredit.

"Kapasitas pembayaran juga akan tertekan mengingat pendapatan bank lebih rendah dari segmen bisnis dan individu. Profitabilitas akan dipengaruhi oleh pendapatan yang lebih melemah dan provisi [pencadangan bank] yang lebih tinggi karena kualitas kredit memburuk," tulis Fitch.

"Pertumbuhan pinjaman yang lambat seharusnya memudahkan kondisi likuiditas mata uang lokal, tetapi likuiditas mata uang asing ditekan oleh capital outflow [aliran modal asing keluar] dan depresiasi mata uang."


[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article BCA Cetak Laba Rp 48 T, Sahamnya Malah Ambles 1,84%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular