
Lockdown China Hingga India Bikin Harga CPO Naik Nyaris 4%
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 March 2020 16:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menguat di pekan ini setelah menukik tajam sejak awal tahun ini.
Sepanjang pekan ini, harga CPO menguat 3,91% ke RM 2.378/ton. Sementara sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (20/3/2020) pekan lalu, harga minyak nabati ini ambles lebih dari 25%. Di akhir tahun 2019, CPO berada di level tertinggi dalam kurun waktu lima tahun. Sedangkan pada Jumat pekan lalu menyentuh level terlemah dalam lima bulan.
CPO menjadi salah satu komoditas yang terkena dampak buruk dari pandemi Covid-19. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE hingga saat ini sudah lebih dari 170 negara yang terpapar Covid-19, lebih dari 665.000 orang terinfeksi, dengan 30.852 orang meninggal dunia, dan lebih dari 140.000 sembuh.
China yang merupakan negara asal Covid-19 merupakan salah satu negara konsumen CPO terbesar di dunia. Pandemi Covid-19 membuat China menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) membuat aktivitas ekonomi menurun drastis, dampaknya permintaan akan CPO menjadi merosot.
Tidak hanya China, banyak negara menerapkan kebijakan yang sama sehingga permintaan CPO semakin merosot.
Salah satu konsumen besar lainnya, India baru-baru ini juga menerapkan kebijakan lockdown mulai Rabu lalu.
"Akan ada larangan total untuk keluar dari rumah Anda," ujar PM India Narendra Modi seperti dikutip New York Times.
Tidak main-main, lockdown di Negeri Bollywood berlaku secara total di seluruh wilayah, tidak di kota atau daerah tertentu saja.
Artinya, seluruh penduduk India yang berjumlah 1,37 miliar orang (menurut hitungan Worldometer) tidak boleh keluar rumah. Lockdown berlaku selama 21 hari terhitung dari 24 Maret.
"Ada larangan total bagi Anda semua untuk keluar rumah," kata Modi dalam pengumuman di televisi nasional, seperti dikutip dari Reuters.
Terhentinya aktivitas ekonomi di India membuatĀ outlook permintaan CPO semakin memburuk. Tetapi harga CPO masih "selamat" di pekan ini akibat suplai diprediksi akan terganggu.
Indonesia dan Malaysia, dua produsen minyak sawit terbesar di dunia juga menghadapi pandemik Covid-19. Indonesia belum menerapkan kebijakan lockdown, tetapi sudah ada imbauan untuk berdiam di rumah, termasuk bekerja di rumah, dan mengurangi aktivitas yang tidak perlu. Akibatnya tingkat produksi dari Indonesia berisiko menurun.
Sementara Malaysia sudah memperpanjang masa lockdown hingga 14 April nanti, tingkat produksi pun akan terganggu.
Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.155 orang dengan 102 orang meninggal dunia dan 59 sembuh. Sementara di Malaysia ada 2.320 kasus dengan 27 korban meninggal dunia dan 320 sembuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/miq) Next Article Ancaman Resesi, Harga CPO Malah Melesat 8%
Sepanjang pekan ini, harga CPO menguat 3,91% ke RM 2.378/ton. Sementara sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (20/3/2020) pekan lalu, harga minyak nabati ini ambles lebih dari 25%. Di akhir tahun 2019, CPO berada di level tertinggi dalam kurun waktu lima tahun. Sedangkan pada Jumat pekan lalu menyentuh level terlemah dalam lima bulan.
CPO menjadi salah satu komoditas yang terkena dampak buruk dari pandemi Covid-19. Berdasarkan data Johns Hopkins CSSE hingga saat ini sudah lebih dari 170 negara yang terpapar Covid-19, lebih dari 665.000 orang terinfeksi, dengan 30.852 orang meninggal dunia, dan lebih dari 140.000 sembuh.
Tidak hanya China, banyak negara menerapkan kebijakan yang sama sehingga permintaan CPO semakin merosot.
Salah satu konsumen besar lainnya, India baru-baru ini juga menerapkan kebijakan lockdown mulai Rabu lalu.
"Akan ada larangan total untuk keluar dari rumah Anda," ujar PM India Narendra Modi seperti dikutip New York Times.
Tidak main-main, lockdown di Negeri Bollywood berlaku secara total di seluruh wilayah, tidak di kota atau daerah tertentu saja.
Artinya, seluruh penduduk India yang berjumlah 1,37 miliar orang (menurut hitungan Worldometer) tidak boleh keluar rumah. Lockdown berlaku selama 21 hari terhitung dari 24 Maret.
"Ada larangan total bagi Anda semua untuk keluar rumah," kata Modi dalam pengumuman di televisi nasional, seperti dikutip dari Reuters.
Terhentinya aktivitas ekonomi di India membuatĀ outlook permintaan CPO semakin memburuk. Tetapi harga CPO masih "selamat" di pekan ini akibat suplai diprediksi akan terganggu.
Indonesia dan Malaysia, dua produsen minyak sawit terbesar di dunia juga menghadapi pandemik Covid-19. Indonesia belum menerapkan kebijakan lockdown, tetapi sudah ada imbauan untuk berdiam di rumah, termasuk bekerja di rumah, dan mengurangi aktivitas yang tidak perlu. Akibatnya tingkat produksi dari Indonesia berisiko menurun.
Sementara Malaysia sudah memperpanjang masa lockdown hingga 14 April nanti, tingkat produksi pun akan terganggu.
Hingga saat ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.155 orang dengan 102 orang meninggal dunia dan 59 sembuh. Sementara di Malaysia ada 2.320 kasus dengan 27 korban meninggal dunia dan 320 sembuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/miq) Next Article Ancaman Resesi, Harga CPO Malah Melesat 8%
Most Popular