
Combo Effect Trump & Jay Powell Picu Gairah Pasar Saat Wabah
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 March 2020 16:31

Bursa saham AS ditutup melemah pada perdagangan Jumat (27/3/2020) indeks S&P melorot 3,4% dan Dow Jones Industrial terkoreksi 4,1%. Namun, pasar saham Paman Sam masih mencatatkan reli dalam sepekan karena adanya sentimen positif dari stimulus ekonomi AS yang nilainya jumbo.
Sebelum sesi hari Jumat, saham telah naik 24% dalam reli tiga hari terbesar sejak 1931. Pada hari Selasa, saham memiliki kenaikan satu hari terbaik sejak 1931, melonjak 11%. Kedua indeks utama sekarang naik lebih dari 20% sejak mencapai posisi terendah dalam tiga tahun pada hari Senin, yang secara teknis didefinisikan sebagai bullish.
Reli pasar saham AS terjadi di tengah kabar buruk yang datang dari rilis data ekonomi AS. Pada Kamis (26/3/2020), data klaim pengangguran AS melonjak tinggi hingga 3,3 juta orang. Banyak yang berpendapat bahwa pasar saham sudah mencapai titik terendahnya dan bersiap untuk rebound.
“Saya pikir pasar telah mencapai titik terendah,” Peter Boockvar, kepala investasi di Bleakley Advisory Group.
"Saya pikir semua berita buruk yang akan kita dengar tentang virus selama empat hingga enam minggu ke depan, semua data ekonomi yang mengerikan yang akan kita lihat selama empat hingga enam bulan ke depan, sudah dipertimbangkan pasar," dia menambahkan.
"Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang terjadi setelah ... kita jatuh dan ekonomi mulai pulih? Apakah ekonomi pulih dengan membentuk kurva berpola 'V', atau periode pemulihan berjalan lebih lambat. "
Selain sudah dipertimbangkan, reli di pasar saham AS juga dipicu oleh pasar yang tidak bergerak paralel dengan perekonomian. “Pasar dan ekonomi tidak berjalan secara paralel. Pasar berjalan jauh di depan ekonomi, "kata Randy Frederick, wakil presiden trader derivatif di Charles Schwab. "Pasar tidak peduli dengan apa yang terjadi hari ini, pasar peduli dengan apa yang terjadi enam bulan dari sekarang." (twg/twg)
Sebelum sesi hari Jumat, saham telah naik 24% dalam reli tiga hari terbesar sejak 1931. Pada hari Selasa, saham memiliki kenaikan satu hari terbaik sejak 1931, melonjak 11%. Kedua indeks utama sekarang naik lebih dari 20% sejak mencapai posisi terendah dalam tiga tahun pada hari Senin, yang secara teknis didefinisikan sebagai bullish.
Reli pasar saham AS terjadi di tengah kabar buruk yang datang dari rilis data ekonomi AS. Pada Kamis (26/3/2020), data klaim pengangguran AS melonjak tinggi hingga 3,3 juta orang. Banyak yang berpendapat bahwa pasar saham sudah mencapai titik terendahnya dan bersiap untuk rebound.
"Saya pikir semua berita buruk yang akan kita dengar tentang virus selama empat hingga enam minggu ke depan, semua data ekonomi yang mengerikan yang akan kita lihat selama empat hingga enam bulan ke depan, sudah dipertimbangkan pasar," dia menambahkan.
"Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang terjadi setelah ... kita jatuh dan ekonomi mulai pulih? Apakah ekonomi pulih dengan membentuk kurva berpola 'V', atau periode pemulihan berjalan lebih lambat. "
Selain sudah dipertimbangkan, reli di pasar saham AS juga dipicu oleh pasar yang tidak bergerak paralel dengan perekonomian. “Pasar dan ekonomi tidak berjalan secara paralel. Pasar berjalan jauh di depan ekonomi, "kata Randy Frederick, wakil presiden trader derivatif di Charles Schwab. "Pasar tidak peduli dengan apa yang terjadi hari ini, pasar peduli dengan apa yang terjadi enam bulan dari sekarang." (twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular