
Global Banjir Stimulus, Harga Obligasi RI Akhirnya Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah Indonesia pada akhir pekan ini, Jumat (27/3/2020) menguat di tengah serangkaian stimulus tambahan yang digelontorkan pemerintah dan bank sentral dunia guna meredam dampak wabah virus corona (COVID-19).
Hari ini investor cenderung memburu obligasi setelah penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan harga obligasi RI juga terdorong oleh sentimen positif stimulus Amerika Serikat (AS) senilai US$ 2 triliun di mana stimulus ini digelontorkan untuk pinjaman kembali ke sektor bisnis dan membeli sejumlah utang pemerintah yang tidak terbatas.
Apresiasi harga obligasi senada dengan penguatan yang terjadi di pasar surat utang negara maju dan berkembang.
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Data Refinitiv menunjukkan penurunan harga surat utang negara (SUN) itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark). Keempat seri tersebut adalah FR0081 bertenor 5 tahun, FR0082 bertenor 10 tahun, FR0080 bertenor 15 tahun, dan FR0083 bertenor 20 tahun.
Seri acuan yang paling naikhari ini adalah FR0081 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 16,4 basis poin (bps) menjadi 7.376%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield Obligasi Negara Acuan 27 Mar'20 | |||||
Seri | Jatuh tempo | Yield 26 Mar'20 (%) | Yield 27 Mar'20 (%) | Selisih (basis poin) | Yield wajar PHEI 27 Mar'21 (%) |
FR0081 | 5 tahun | 7.54 | 7.376 | -16.40 | 6.9311 |
FR0082 | 10 tahun | 8.323 | 8.275 | -4.80 | 7.7716 |
FR0080 | 15 tahun | 8.609 | 8.52 | -8.90 | 8.2682 |
FR0083 | 20 tahun | 8.617 | 8.589 | -2.80 | 8.3504 |
Sumber: Refinitiv
Penguatan pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) juga menguat. Indeks tersebut naik 2,88 poin (1,11%) menjadi 262,40 dari posisi kemarin 259,53.
Kenaikan di pasar surat utang hari ini tidak senada dengan penguatan rupiah di pasar valas.
Pada Jumat (27/3/2020), US$ 1 dibanderol Rp 16.100/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 1,08% dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.
Obligasi Pemerintah Menguat, Brasil Paling Melonjak
Penguatan harga SUN senada dengan kenaikan di pasar surat utang pemerintah negara maju dan berkembang lainnya. Di antara pasar obligasi negara yang dikompilasi Tim Riset CNBC Indonesia, SBN menjadi yang terbaik keempat di antara negara berkembang.
Dari pasar surat utang negara berkembang dan maju terpantau menguat, yang kesemuanya hampir mengalami penurunan tingkat yield, kecuali Thailand dan Jepang yang mengalami kenaikan yield.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang | |||
Negara | Yield 26 Mar'20 (%) | Yield 27 Mar'20 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil (BB-) | 8.5 | 7.97 | -53.00 |
China (A+) | 2.695 | 2.674 | -2.10 |
Jerman (AAA) | -0.296 | -0.449 | -15.30 |
Prancis (AA) | 0.183 | -0.049 | -23.20 |
Inggris Raya (AA) | 0.409 | 0.366 | -4.30 |
India (BBB-) | 6.238 | 6.142 | -9.60 |
Jepang (A) | 0.014 | 0.02 | 0.60 |
Malaysia (A-) | 3.54 | 3.476 | -6.40 |
Filipina (BBB) | 4.956 | 4.943 | -1.30 |
Rusia (BBB) | 7.17 | 6.98 | -19.00 |
Singapura (AAA) | 1.408 | 1.371 | -3.70 |
Thailand (BBB+) | 1.44 | 1.52 | 8.00 |
Amerika Serikat (AAA) | 0.813 | 0.772 | -4.10 |
Afrika Selatan (BB+) | 11.625 | 11.555 | -7.00 |
Sumber: Refinitiv
Hal tersebut mencerminkan investor global mulai memasuki pasar obligasi di tengah serangkaian stimulus pemerintah dan bank sentral global guna menstabilkan pasar dari virus corona yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi global.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Asing Masuk, Harga Obligasi RI Tenor 10 Tahun Melesat 3%
