
Dampak COVID-19, Trafik Jalan Tol Jasa Marga Turun 20% Lebih
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 March 2020 14:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengakui terjadi penurunan tarfik lalu lintas kendaran melewati ruas tol yang dikelola perseroan. Pengelola jalan tol pelat merah ini menyampaikan, jumlah penurunan lebih dari 20% dalam sepekan terakhir.
Ini merupakan imbas dari kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial dan bekerja dari rumah yang menyebabkan mobilitas orang turun drastis untuk menghindari penularan wabah Corona.
Corporate Secretary Jasa Marga, Agus Setiawan mengatakan, tiga ruas tol yang dikelola perseroan mengalami penurunan lebih dari 20%, yaitu tol Bali-Mandara, tol Serpong-Kunciran dan tol Bandara Sedyatmo.
"Ketiga ruas tol tersebut turun signifikan di atas 20%," kata Agus, saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (27/3/2020).
Agus menambahkan, dengan penurunan lalu lintas di ruas tol perseroan, tentunya akan berdampak pada kinerja keuangan pada triwulan pertama. Dengan lalu lintas yang lebih landai, tentunya pos pendapatan dari bisnis jalan tol akan mengalami tekanan.
"Epidemi covid-19 telah memberikan tekanan pada kinerja perseroan di akhir triwulan I tahun 2020 ini," terang Agus.
Dengan demikian, perusahaan dengan kode saham JSMR akan melakukan efisiensi di semua pos anggaran yang dikelola perseroan.
"Penurunan pendapatan tol membuat Jasa Marga harus mengkaji kembali struktur dan anggaran biaya perseroan serta melakukan effisiensi di semua lini, namun tentu semua itu kami lakukan dengan tetap mempertahankan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol yang diatur pemerintah," tukas Agus.
Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, Jasa Marga tercatat membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun untuk tahun buku 2019 (unaudited). Perolehan laba bersih Jasa Marga di tahun lalu relatif sama dengan perolehan di tahun 2018 dan 2017 di kisaran Rp 2,2 triliun.
Namun demikian, di pos pendapatan, sepanajang tahun 2019 tercatat meningkat 12,1% menjadi Rp 11,1 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 9,8 triliun.
Dari pos ekuitas, perusahaan dengan kode saham JSMR ini juga meningkat 17% menjadi Rp 23,3 triliun. Sedangkan, liabilitas tercatat meningkat jadi Rp 76,1 triliun dari tahun lalu Rp 62,2 triliun. Adapun, rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 3,27 kali.
Saat ini, Jasa Marga tercatat mengelola 33 ruas jalan tol dengan total panjang hak konsesi sepanjang 1.527 kilometer.
(hps/hps) Next Article Dilarang Mudik, Ada 367 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Ini merupakan imbas dari kebijakan pemerintah mengenai pembatasan sosial dan bekerja dari rumah yang menyebabkan mobilitas orang turun drastis untuk menghindari penularan wabah Corona.
Corporate Secretary Jasa Marga, Agus Setiawan mengatakan, tiga ruas tol yang dikelola perseroan mengalami penurunan lebih dari 20%, yaitu tol Bali-Mandara, tol Serpong-Kunciran dan tol Bandara Sedyatmo.
Agus menambahkan, dengan penurunan lalu lintas di ruas tol perseroan, tentunya akan berdampak pada kinerja keuangan pada triwulan pertama. Dengan lalu lintas yang lebih landai, tentunya pos pendapatan dari bisnis jalan tol akan mengalami tekanan.
"Epidemi covid-19 telah memberikan tekanan pada kinerja perseroan di akhir triwulan I tahun 2020 ini," terang Agus.
Dengan demikian, perusahaan dengan kode saham JSMR akan melakukan efisiensi di semua pos anggaran yang dikelola perseroan.
"Penurunan pendapatan tol membuat Jasa Marga harus mengkaji kembali struktur dan anggaran biaya perseroan serta melakukan effisiensi di semua lini, namun tentu semua itu kami lakukan dengan tetap mempertahankan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal jalan tol yang diatur pemerintah," tukas Agus.
Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, Jasa Marga tercatat membukukan laba bersih Rp 2,2 triliun untuk tahun buku 2019 (unaudited). Perolehan laba bersih Jasa Marga di tahun lalu relatif sama dengan perolehan di tahun 2018 dan 2017 di kisaran Rp 2,2 triliun.
Namun demikian, di pos pendapatan, sepanajang tahun 2019 tercatat meningkat 12,1% menjadi Rp 11,1 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 9,8 triliun.
Dari pos ekuitas, perusahaan dengan kode saham JSMR ini juga meningkat 17% menjadi Rp 23,3 triliun. Sedangkan, liabilitas tercatat meningkat jadi Rp 76,1 triliun dari tahun lalu Rp 62,2 triliun. Adapun, rasio utang terhadap ekuitas atau Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 3,27 kali.
Saat ini, Jasa Marga tercatat mengelola 33 ruas jalan tol dengan total panjang hak konsesi sepanjang 1.527 kilometer.
(hps/hps) Next Article Dilarang Mudik, Ada 367 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta
Most Popular