
Konkret! Jasa Marga Jadi BUMN Pertama yang Buyback Saham
Tahir Saleh, CNBC Indonesia
12 March 2020 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menjadi BUMN pertama yang mengumumkan akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham perusahaan di pasar sekunder dengan mengalokasikan dana hingga Rp 500 miliar. Perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai broker saham untuk melakukan buyback ini.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
"Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 bulan sejak tanggal keterbukaan informasi ini yakni tertanggal 12 Maret 2020. Adapun periode pembelian kembali saham perusahaan antara 13 Maret sampai 12 Juni 2020," kata Desi, dalam keterbukaan tersebut, dikutip Kamis (12/3/2020).
Latar belakang buyback ini seiring dengan Surat Edaran OJK Nomor 3/SOJK/04.2020 tanggal 9 Maret, soal buyback saham tanpa persetujuan RUPS di tengah kondisi pasar yang belum stabil.
Manajemen JSMR mengungkapkan kondisi pasar saham dalam negeri sejak awal tahun hingga Surat Edaran OJK terbit atau 9 Maret terperosok dalam seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ambles 18,46% dan ditambah dengan kondisi ekonomi global yang melambat karena wabah virus corona (COVID-19).
Berdasarkan data perseroan, sejak 2 Januari hingga 11 Maret terjadi penurunan harga saham JSMR sebesar 15,9% dari Rp 5.175/saham menjadi Rp 4.350/saham.
Data BEI mencatat, Kamis sesi II ini, saham JSMR minus 8,74% di level Rp 3.970/saham. Year to date atau tahun berjalan, saham JSMR tertekan 23,29%.
"Penurunan signifikan harga saham perusahaan tidak mencerminkan kinerja positif perusahaan, sehingga perseroan bermaksud untuk menunjukkan komitmen dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas bebas kepada para pemegang saham lewat buyback," kata Desi.
(dob/dob) Next Article Jasa Marga Siap Antisipasi Volume Lalin Jelang Nataru
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor.
"Buyback akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 3 bulan sejak tanggal keterbukaan informasi ini yakni tertanggal 12 Maret 2020. Adapun periode pembelian kembali saham perusahaan antara 13 Maret sampai 12 Juni 2020," kata Desi, dalam keterbukaan tersebut, dikutip Kamis (12/3/2020).
Manajemen JSMR mengungkapkan kondisi pasar saham dalam negeri sejak awal tahun hingga Surat Edaran OJK terbit atau 9 Maret terperosok dalam seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ambles 18,46% dan ditambah dengan kondisi ekonomi global yang melambat karena wabah virus corona (COVID-19).
Berdasarkan data perseroan, sejak 2 Januari hingga 11 Maret terjadi penurunan harga saham JSMR sebesar 15,9% dari Rp 5.175/saham menjadi Rp 4.350/saham.
Data BEI mencatat, Kamis sesi II ini, saham JSMR minus 8,74% di level Rp 3.970/saham. Year to date atau tahun berjalan, saham JSMR tertekan 23,29%.
"Penurunan signifikan harga saham perusahaan tidak mencerminkan kinerja positif perusahaan, sehingga perseroan bermaksud untuk menunjukkan komitmen dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas bebas kepada para pemegang saham lewat buyback," kata Desi.
(dob/dob) Next Article Jasa Marga Siap Antisipasi Volume Lalin Jelang Nataru
Most Popular