Asing Incar Saham Bank RI, Saham BBRI Diborong Rp 131 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
27 March 2020 13:18
Investor asing memburu saham-saham perbankan Tanah Air.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing memburu saham-saham perbankan Tanah Air, terutama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang catatan beli bersih (net buy) asing pada perdagangan sesi I terbesar mencapai Rp 130,6 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,15 triliun.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi beli bersih saham BBRI tersebut menjadi yang terbesar hari ini di sesi I perdagangan Jumat (27/3/2020).

Diborongnya saham BBRI oleh asing dan lokal ini memicu harga saham BBRI melesat 15,99% di level Rp 3.410/saham. Nilai transaksi sebesar Rp 1,15 triliun itu juga merupakan 17% dari total transaksi harian pada sesi I Rp 6,59 triliun.

Beberapa saham bank yang juga diborong asing yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 7,81 miliar, dengan penguatan harga saham 15,88% di level Rp 4.160/saham dengan nilai transaksi Rp 450,21 miliar.


Bank lain yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan catatan asing beli Rp 1,16 miliar dan penguatan harga saham mencapai 2,27% di level Rp 1.125/saham.

Adapun saham dua bank papan atas yakni PT Bank Central Asia Tek (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dilepas asing masing-masing Rp 87,54 miliar dan Rp 29,57 miliar.

Saham BBCA menguat 8,14% di level Rp 28.550/saham, sementara saham BMRI naik 15,77% di level Rp 5.175/saham.

Pada sesi I ini, IHSG ditutup melesat 7,89% di level 4.681,38 dengan nilai transaksi Rp 6,59 triliun.

Penguatan IHSG ini sejalan dengan apresiasi bursa-bursa regional dan global seiring dengan langkah stimulus yang akan digelontorkan pemerintah dan bank sentral untuk mengatasi virus corona (COVID-19). Hang Seng naik 0,55%, Shanghai Composite naik 0,80%, Nikkei melesat 2,45% dan Straits Times menguat 1,59%.

Meluasnya penyebaran pandemi virus Corona (COVID-19) memang menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi pasar keuangan globlal. Hal ini menyebabkan investor asing keluar dari pasar keuangan domestik terutama saham dan surat berharga negara (SBN) karena ketidakpastian yang tinggi.

Penyebaran virus asal Wuhan, China ini, menurut data Johns Hopkins University, hingga 27 Maret 2020, sudah menginfeksi lebih dari 531 ribu orang di 175 negara dan menewaskan 24.053 jiwa. Sedangkan di Indonesia, pasien positif infeksi COVID-19 mencapai 893 orang dan menewaskan 78 orang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan mencatat, sejak awal Maret 2020 sampai dengan 24 Maret 2020, investor asing tercatat keluar dari pasar saham dan SBN masing-masing sebesar Rp 6,11 triliun dan Rp 98,28 triliun. Total dana asing yang keluar dari pasar modal Indonesia mencapai Rp 104,39 triliun.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/hps) Next Article IHSG Ngamuk! Sejumlah Saham Ini Bawa IHSG Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular