
Dolar Singapura Masih Kuat, Bertahan di Level Rp 11.407/SG$
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 March 2020 08:53

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Nilai tukar dolar Singapura masih melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (27/3/2020), meski demikian masih belum jauh dari rekor terkuat sepanjang masa Rp 11.407,78/SG$ yang dicapai pada Senin lalu.
Pada pukul 8:30 WIB, SG$ 1 setara Rp 11.277,93/US$, dolar Singapura melemah 0,81% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Di awal perdagangan Kamis kemarin, Mata Uang Negeri Merlion ini juga melemah bahkan hingga 1,65%. Tetapi di akhir perdagangan justru berbalik menguat tipis 0,09% ke Rp 11.369,99/SG$. Dolar Singapura sepertinya masih belum mau jauh-jauh dari level terkuat sepanjang masanya.
Pandemi virus corona (COVID-19) masih menjadi penggerak utama perdagangan mata uang.
Di Indonesia, hingga Kamis kemarin sudah ada 893 kasus, dengan 78 orang meninggal dunia dan 35 orang dinyatakan sembuh.
Sementara di Singapura dalam beberapa hari terakhir kembali mengalami lonjakan kasus, padahal sebelumnya penyebaran virus ini sudah berhasil ditekan.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini jumlah kasus di Singapura sebanyak 683 kasus dengan 2 orang meninggal dunia dan 172 dinyatakan sembuh.
Singapura menjadi salah satu negara yang terpapar COVID-19 di awal-awal penyebarannya pada bulan Januari. Tetapi Pemerintah Singapura berhasil membatasi penyebaran tersebut sehingga jumlah kasus tidak sampai 200 orang hingga pertengahan bulan ini. Tetapi setelahnya malah terjadi lonjakan kasus, Singapura mengalami gelombang kedua penyebaran COVID-19.
Aktivitas ekonomi menjadi menurun drastis akibat pandemi tersebut. Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura memprediksi produk domestik bruto (PBD) di berkontraksi sekitar 1% sampai 4% di tahun ini. Prediksi tersebut lebih buruk dibandingkan yang diberikan bulan lalu yakni kontraksi 0,5% hingga tumbuh 1,5%.
Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dilakukan setelah melihat kinerja ekonomi Singapura yang lebih buruk di kuartal I-2020, dan kemerosotan kondisi ekonomi eksternal dan domestic sejak bulan Februari akibat pandemi COVID-19.
Meski perekonomian Negeri Merlion diprediksi turun cukup dalam tetapi kurs dolar Singapura belum melemah jauh dan masih betah di dekat level terkuat sepanjang sejarah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 8:30 WIB, SG$ 1 setara Rp 11.277,93/US$, dolar Singapura melemah 0,81% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Di awal perdagangan Kamis kemarin, Mata Uang Negeri Merlion ini juga melemah bahkan hingga 1,65%. Tetapi di akhir perdagangan justru berbalik menguat tipis 0,09% ke Rp 11.369,99/SG$. Dolar Singapura sepertinya masih belum mau jauh-jauh dari level terkuat sepanjang masanya.
Di Indonesia, hingga Kamis kemarin sudah ada 893 kasus, dengan 78 orang meninggal dunia dan 35 orang dinyatakan sembuh.
Sementara di Singapura dalam beberapa hari terakhir kembali mengalami lonjakan kasus, padahal sebelumnya penyebaran virus ini sudah berhasil ditekan.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, hingga saat ini jumlah kasus di Singapura sebanyak 683 kasus dengan 2 orang meninggal dunia dan 172 dinyatakan sembuh.
Singapura menjadi salah satu negara yang terpapar COVID-19 di awal-awal penyebarannya pada bulan Januari. Tetapi Pemerintah Singapura berhasil membatasi penyebaran tersebut sehingga jumlah kasus tidak sampai 200 orang hingga pertengahan bulan ini. Tetapi setelahnya malah terjadi lonjakan kasus, Singapura mengalami gelombang kedua penyebaran COVID-19.
Aktivitas ekonomi menjadi menurun drastis akibat pandemi tersebut. Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura memprediksi produk domestik bruto (PBD) di berkontraksi sekitar 1% sampai 4% di tahun ini. Prediksi tersebut lebih buruk dibandingkan yang diberikan bulan lalu yakni kontraksi 0,5% hingga tumbuh 1,5%.
Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dilakukan setelah melihat kinerja ekonomi Singapura yang lebih buruk di kuartal I-2020, dan kemerosotan kondisi ekonomi eksternal dan domestic sejak bulan Februari akibat pandemi COVID-19.
Meski perekonomian Negeri Merlion diprediksi turun cukup dalam tetapi kurs dolar Singapura belum melemah jauh dan masih betah di dekat level terkuat sepanjang sejarah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular