
Ditinggal Liburan, Rupiah Malah Menguat di Pasar Offshore

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tercatat menguat di pasar non-delivery forward (NDF) di luar negeri (offshore), dengan penguatan rata-rata 2,8% untuk seluruh kontrak pada Selasa (25/3/2020), tatkala pasar keuangan Indonesia sedang libur untuk memperingati hari raya Nyepi.
Pada perdagangan Rabu (24/3/2020), posisi rupiah di pasar NDF Singapura tersebut tercatat menguat, dengan kontrak NDF periode sepekan pada pukul 17:40 tercatat menguat 1,94% menjadi Rp 16.123 per dolar Amerika Serikat (AS), dari posisi kemarin pada Rp 16.453/US$.
Berikut ini posisi rupiah di pasar NDF:
Periode | Selasa (15:45 WIB) | Rabu (16:40 WIB) |
1 Pekan | Rp16.435 | Rp16.123 |
1 Bulan | Rp16.640 | Rp16.268 |
2 Bulan | Rp16.815 | Rp16.448 |
3 Bulan | Rp16.970 | Rp16.594 |
6 Bulan | Rp17.305 | Rp16.781 |
9 Bulan | Rp17.479 | Rp17.052 |
1 Tahun | Rp17.720 | Rp17.318 |
2 Tahun | Rp18.815,10 | Rp17.794 |
Arah penguatan rupiah di pasar NDF tersebut agak berbeda dari posisi mata uang di negara kawasan yang mayoritas tertekan, meski tipis. Data Revinitif yang diakses pukul 18:00 WIB menyebutkan depresiasi terbesar dialami Peso Filipina, yang tertekan 0,31%, diikuti mata yang Taiwan dan Thailand masing-masing sebesar 0,12% dan 0,06%.
Penguatan dialami tiga mata uang yakni won Korea yang menguat 0,61%, diikuti ringgit Malaysia dan yen Jepang yang sama-sama menguat 0,04%. Jika rupiah diperdagangkan hari ini, maka mengacu pada pergerakan NDF kemungkinan besar akan bernasib sama yakni menguat, melanjutkan penguatan kemarin.
Pada Selasa kemarin, rupiah langsung dibuka menguat 0,31% ke Rp 16.500/U$ begitu perdagangan dibuka. Penguatan tersebut bertambah besar menjadi 0,6% ke Rp 16.450/US$, menjadi level terkuat pada sesi kemarin sekaligus level penutupan.
Mayoritas mata uang Asia kemarin menguat melawan dolar AS, dan rupiah sukses menjadi mata uang dengan penguatan yang terbaik ketiga di Kawasan. Rupiah hanya kalah dari won Korea Selatan yang melesat 2,32%, dan dolar Singapura dengan penguatan 0,68%.
Penguatan terjadi menyambut kesepakatan stimulus di Amerika Serikat (AS) senilai US$ 2 triliun untuk membantu pasar keuangan dan ekonomi terbesar dunia itu terus berputar. Dow Jones kemarin malam ditutup melonjak 11% dalam sehari, menjadi reli harian terbesar sejak tahun 1933, atau sejak era Resesi Akbar (The Great Depression).
(ags/ags) Next Article Ada Sinyal Rupiah Menguat dari Pergerakan di Pasar NDF