
Bakal Jadi Bank Digital, Bank Artos Dapat Suntikan Rp 1,34 T
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
20 March 2020 12:53

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) akhirnya mengumumkan secara resmi pelaksanaan penerbitan saham baru (rights issue). Dalam prospektus yang disampaikan perseroan ke otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (20/3/2020) perseroan menargetkan bisa menghimpun dana Rp 1,34 triliun.
Dalam prospektus tersebut dinyatakan bahwa jumlah saham yang akan diterbitkan perseroan sebanyak 9,65 miliar saham baru. Setiap pemilik 1 unit saham, akan mendapatkan 8 unit saham baru.
Harga pelaksanaan rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ini ditetapkan Rp 139/unit.
PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT) yang mengakuisisi Bank Artos menyatakan akan menggunakan haknya untuk menyerap semua saham baru tersebut.
Saham Artos dimiliki oleh MEI sebanyak 37,65% dari total saham yang tercatat saat ini 1,21 miliar unit. Lalu WTT punya porsi kepemilikan 13,35% dan publik di bawah 5% sebanyak 49%.
Setelah rights issue total jumlah saham perseroan akan bertambah menjadi 10,86 miliar unit. Jika semua investor melaksanakan hak nya, maka komposisi kepemilikan tidak akan berubah.
Namun apabila investor tidak eksisting tidak menggunakan haknya, maka PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk akan menjadi pembeli siaga. Lalu pemegang saham lama akan mengalami dilusi sebesar 88,89%.
Perseroan menyampaikan seluruh dana hasil dari rights issue tersebut 90% akan digunakan untuk penyaluran kredit. Lalu 5% digunakan untuk investasi infrastruktur dibidang teknologi informasi dan 5% digunakan untuk investasi jaringan kantor.
Sebagai inforamasi, akuisisi tersebut dilakukan oleh perusahaan milik Jerry Ng bernama PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), dan entitas milik Patrick Walujo, yakni Wealth Track Technology (WTT) Limited yang berbasis di Hong Kong.
Akuisisi oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo disampaikan pada 22 Agustus 2019 dengan mencaplok 51% saham Bank Artos. teknologi informasi dan 5% digunakan untuk investasi jaringan kantor.
(hps/tas) Next Article Rugi Bersih Bank Artos Melonjak 86%
Dalam prospektus tersebut dinyatakan bahwa jumlah saham yang akan diterbitkan perseroan sebanyak 9,65 miliar saham baru. Setiap pemilik 1 unit saham, akan mendapatkan 8 unit saham baru.
Harga pelaksanaan rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ini ditetapkan Rp 139/unit.
PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT) yang mengakuisisi Bank Artos menyatakan akan menggunakan haknya untuk menyerap semua saham baru tersebut.
Saham Artos dimiliki oleh MEI sebanyak 37,65% dari total saham yang tercatat saat ini 1,21 miliar unit. Lalu WTT punya porsi kepemilikan 13,35% dan publik di bawah 5% sebanyak 49%.
Setelah rights issue total jumlah saham perseroan akan bertambah menjadi 10,86 miliar unit. Jika semua investor melaksanakan hak nya, maka komposisi kepemilikan tidak akan berubah.
Namun apabila investor tidak eksisting tidak menggunakan haknya, maka PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk akan menjadi pembeli siaga. Lalu pemegang saham lama akan mengalami dilusi sebesar 88,89%.
Perseroan menyampaikan seluruh dana hasil dari rights issue tersebut 90% akan digunakan untuk penyaluran kredit. Lalu 5% digunakan untuk investasi infrastruktur dibidang teknologi informasi dan 5% digunakan untuk investasi jaringan kantor.
Sebagai inforamasi, akuisisi tersebut dilakukan oleh perusahaan milik Jerry Ng bernama PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI), dan entitas milik Patrick Walujo, yakni Wealth Track Technology (WTT) Limited yang berbasis di Hong Kong.
Akuisisi oleh Jerry Ng dan Patrick Walujo disampaikan pada 22 Agustus 2019 dengan mencaplok 51% saham Bank Artos. teknologi informasi dan 5% digunakan untuk investasi jaringan kantor.
(hps/tas) Next Article Rugi Bersih Bank Artos Melonjak 86%
Most Popular