Dolar Australia Ambles ke bawah Rp 8500, Terlemah Sejak 2011

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 March 2020 12:49
Selain memangkas suku bunga, RBA juga menggelontorkan program pembelian aset (quantitative easing/QE)
Foto: Dolar Australia (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia ambles melawan rupiah pada perdagangan Kamis (19/3/2020) setelah bank sentralnya memangkas suku bunga acuan ke rekor terendah sepanjang masa.

Kurs dolar Australia ambles 3,34% ke Rp 8.479,24/AU$ hari ini. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Oktober 2011. Mata Uang Negeri Kanguru berhasil memangkas pelemahan menjadi 2,25% ke 8.574,72/AU$ pada pukul 11:25 WIB melansir data Refinitiv.

Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) pada hari ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke rekor terendah sepanjang masa 0,25%. Pandemi virus corona (COVID-19) yang mengancam pertumbuhan ekonomi Australia dan global menjadi penyebab suku bunga dipangkas.



Gubernur RBA, Philip Lowe, mengatakan suku bunga 0,25% akan ditahan sampai pasar tenaga kerja menuju full employment dan RBA yakin tingkat inflasi akan menuju target 2-3%.

Selain memangkas suku bunga, RBA juga menggelontorkan program pembelian aset (quantitative easing/QE). RBA mengatakan akan membeli obligasi pemerintah di pasar sekunder hingga yield tenor 3 tahun berada di level 0,25%.

Pandemi virus corona (COVID-19) yang terus menyebar ke lebih dari 150 negara terpapar COVID-19, menjangkiti level dari 217.000 orang, dengan 8.800 orang meninggal dunia. Banyak negara kini menerapkan kebijakan lockdown, aktivitas ekonomi menjadi menurun drastis, dan pertumbuhan ekonomi berisiko melambat, bahkan terancam mengalami resesi global.

Di Australia sendiri hingga saat ini ada 568 kasus positif COVID-19 dengan 3 orang dilaporkan meninggal. Meski jumlah kasus di Australia tidak sebanyak negara-negara lainnya, tetapi dampak ekonomi yang ditimbulkan sangat besar, apalagi China yang menjadi pusat wabah COVID-19 merupakan mitra dagang utama Australia.

[Gambas:Video CNBC]




TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular