
Duh! Baru Dibuka IHSG Drop 3% Lebih, Keluar dari Level 4.200
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
19 March 2020 09:03

Di tengah kondisi yang jauh dari kata kondusif seperti sekarang ini, harga minyak mentah malah makin anjlok. Kemarin harga minyak mentah Brent kontrak berjangka ditutup anjlok 13,4% ke level terendah sejak 2003 di US$ 24,88/barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) malah anjlok sampai 20% lebih dan menyentuh level terendah sejak Februari 2002 ke level US$ 20,37/barel.
Harga minyak sendiri semakin ambles karena pandemi COVID-19 menjadi ancaman terbesar penurunan permintaan minyak global. Di sisi lain, kala permintaan minyak terancam anjlok, pasar malah berpotensi dibanjiri pasokan karena rencana Arab Saudi yang akan meningkatkan produksi minyak kembali ke level 12 juta barel per hari (bpd) pada April nanti.
Walau pagi ini harga minyak sudah melesat lagi, hal ini semakin menunjukkan bahwa pasar bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi. Selain dua faktor di atas, hari ini Bank Indonesia (BI) dijadwalkan untuk mengumumkan suku bunga acuan, BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-DRRR).
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat akan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Namun konsensus itu tidak terbentuk secara aklamasi.
Dari 12 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, enam yang meramal BI 7 Day Reverse Repo Rate diturunkan ke 4,5%. Kemudian lima di antaranya memperkirakan suku bunga acuan ditahan di 4,75%. Sementara satu memproyeksi pemangkasan suku bunga acuan lebih agresif yaitu 50 bps menjadi 4,25%.
Dipangkas atau tidak dipangkas, pada dasarnya pasar masih berpotensi besar mengalami tekanan dan bergerak dengan volatilitas tinggi. Kalau ingin pasar mulai normal lagi, ya musuh utamanya disingkirkan dulu (COVID-19).
Sementara itu, pagi ini bursa saham kawasan Asia bergerak bervariasi. pada pukul 08.48 WIB, indeks bursa saham Asia yang melemah adalah Kospi (-4,69%), KLCI (-1,03%), dan Taiwan Weighted (-3,21%). Indeks bursa saham kawasan Asia yang menguat yaitu indeks Shang Hai Composite & Hang Seng menguat masing-masing 0,09% dan 0,11%. Indeks Straits Times juga menguat 0,45%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Harga minyak sendiri semakin ambles karena pandemi COVID-19 menjadi ancaman terbesar penurunan permintaan minyak global. Di sisi lain, kala permintaan minyak terancam anjlok, pasar malah berpotensi dibanjiri pasokan karena rencana Arab Saudi yang akan meningkatkan produksi minyak kembali ke level 12 juta barel per hari (bpd) pada April nanti.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat akan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%. Namun konsensus itu tidak terbentuk secara aklamasi.
Dari 12 institusi yang berpartisipasi dalam pembentukan konsensus, enam yang meramal BI 7 Day Reverse Repo Rate diturunkan ke 4,5%. Kemudian lima di antaranya memperkirakan suku bunga acuan ditahan di 4,75%. Sementara satu memproyeksi pemangkasan suku bunga acuan lebih agresif yaitu 50 bps menjadi 4,25%.
Dipangkas atau tidak dipangkas, pada dasarnya pasar masih berpotensi besar mengalami tekanan dan bergerak dengan volatilitas tinggi. Kalau ingin pasar mulai normal lagi, ya musuh utamanya disingkirkan dulu (COVID-19).
Sementara itu, pagi ini bursa saham kawasan Asia bergerak bervariasi. pada pukul 08.48 WIB, indeks bursa saham Asia yang melemah adalah Kospi (-4,69%), KLCI (-1,03%), dan Taiwan Weighted (-3,21%). Indeks bursa saham kawasan Asia yang menguat yaitu indeks Shang Hai Composite & Hang Seng menguat masing-masing 0,09% dan 0,11%. Indeks Straits Times juga menguat 0,45%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular