
Rupiah Sudah di Rp 15.400/US$, Terlemah Sepanjang Sejarah!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 March 2020 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Risk appetite investor sedang sangat rendah, terlihat dari Wall Street yang lagi-lagi terkoreksi dalam.
Pada Kamis (19/3/2020), US$ 1 dibanderol Rp 15.280 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,53% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, rupiah semakin lemah. Pada pukul 08:04 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.400 di mana rupiah melemah 1,32% dan menyentuh titik terlemah sepanjang sejarah, dihitung dari posisi penutupan pasar. Luar biasa...
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,26% di hadapan dolar AS. Rupiah sudah melemah signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam sebulan terakhir, rupiah sudah anjlok 11,27%. Secara year-to-date, depresiasi mata uang Tanah Air tercatat 9,51%.
Apa oleh buat, investor memang sedang ogah bersentuhan dengan aset-aset berisiko. Pertandanya sudah terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 6,3%, S&P 500 terpangkas 5,18%, dan Nasdaq Composite jatuh 4,7%.
Penyebabnya apa lagi kalau bukan penyebaran virus corona yang semakin masif. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 02:33 WIB, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia sudah mencapai 214.894. Korban jiwa adalah 8.732 orang.
Penyebaran di China ('pusat gempa' virus corona) memang melambat. Sejak 8 Maret, tambahan pasien corona baru di Negeri Tirai Bambu konsisten di bawah 100.
Kini yang jadi masalah adalah penyebaran di luar China. Di Eropa, kasus corona sudah mencapai 81.102 dengan korban jiwa sebanyak 2.978 orang, terbanyak kedua setelah China. Kemudian di AS, kasus corona tercatat 7.769 dengan korban meninggal 118 orang.
"Kejadian seperti ini mungkin terjadi 100 tahun sekali," ujat Scott Morrison, Perdana Menteri Australia, seperti dikutip dari Reuters. Jumlah kasus corona di Negeri Kanguru adalah 568 dan korban jiwa enam orang.
"Generasi kita tidak pernah mengalami yang seperti ini. Dunia sedang berperang untuk bertahan hidup dan hal-hal yang selama ini kita terima begitu saja," kata Pedro Sanchez, Perdana Menteri Spanyol, seperti diwartakan Reuters. Di Negeri Matador, jumlah kasus corona tercatat 13.910 dengan korban jiwa 623 orang.
Demi menghambat laju penularan virus corona, berbagai negara menerapkan kebijakan yang ekstrem. Pergerakan masyarakat dibatasi, akses keluar-masuk ditutup, dan sebagainya. Teranyar, pemimpin 27 negara Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan selama 30 hari ke depan.
"Musuh kita adalah virus, dan kami harus melakukan yang terbaik untuk melindungi rakyat dan ekonomi. Kami siap untuk melakukan apa saja kalau memang dibutuhkan, kami tidak akan ragu mengambil langkah lanjutan jika situasi berkembang," tegas Urusula vonder Leyen, Presiden Komisi Uni Eropa, seperti diberitakan Reuters.
Pergerakan masyarakat yang terbatas bertujuan untuk melindungi nyawa, yang lebih berharga dari apa pun di dunia. Namun tidak bisa dipungkiri hal ini akan menghambat roda perekonomian. Bahkan bayangan resesi sepertinya semakin nyata dari hari ke hari.
Dalam situasi seperti ini, orang-orang sudah sulit percaya terhadap instrumen investasi keuangan. Mau saham, obligasi, bahkan emas pun ditinggalkan.
Khawatir situasi memburuk, memegang uang tunai adalah pilihan yang rasional. Cash is king.
Pada pukul 07:36 WIB, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi 0,3% ke US$ 1490,85/troy ons. Dalam sepekan terakhir, harga si logam mulia sudah anjlok 5,43%.
Sementara harga minyak jenis brent dan light sweet memang naik masing-masing 2,23% dan 6,27%. Namun brent dan light sweet masih berada di dekat titik terlemah sejak 2003. Harga si emas hitam turun karena kekhawatiran rendahnya permintaan akibat kelesuan ekonomi gara-gara virus corona.
"Ada kecemasan ekonomi bisa kolaps karena virus. Pasar sedang mencari di mana dasar dari nestapa ini. Sayangnya, belum ketemu," ujar Gene McGillan, Vice Presiden of Research di Tradition Energy yang berbasis di Connecticut, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Pada Kamis (19/3/2020), US$ 1 dibanderol Rp 15.280 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,53% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan pasar, rupiah semakin lemah. Pada pukul 08:04 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.400 di mana rupiah melemah 1,32% dan menyentuh titik terlemah sepanjang sejarah, dihitung dari posisi penutupan pasar. Luar biasa...
![]() |
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,26% di hadapan dolar AS. Rupiah sudah melemah signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam sebulan terakhir, rupiah sudah anjlok 11,27%. Secara year-to-date, depresiasi mata uang Tanah Air tercatat 9,51%.
Apa oleh buat, investor memang sedang ogah bersentuhan dengan aset-aset berisiko. Pertandanya sudah terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 6,3%, S&P 500 terpangkas 5,18%, dan Nasdaq Composite jatuh 4,7%.
Penyebabnya apa lagi kalau bukan penyebaran virus corona yang semakin masif. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 02:33 WIB, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia sudah mencapai 214.894. Korban jiwa adalah 8.732 orang.
Penyebaran di China ('pusat gempa' virus corona) memang melambat. Sejak 8 Maret, tambahan pasien corona baru di Negeri Tirai Bambu konsisten di bawah 100.
Kini yang jadi masalah adalah penyebaran di luar China. Di Eropa, kasus corona sudah mencapai 81.102 dengan korban jiwa sebanyak 2.978 orang, terbanyak kedua setelah China. Kemudian di AS, kasus corona tercatat 7.769 dengan korban meninggal 118 orang.
"Kejadian seperti ini mungkin terjadi 100 tahun sekali," ujat Scott Morrison, Perdana Menteri Australia, seperti dikutip dari Reuters. Jumlah kasus corona di Negeri Kanguru adalah 568 dan korban jiwa enam orang.
"Generasi kita tidak pernah mengalami yang seperti ini. Dunia sedang berperang untuk bertahan hidup dan hal-hal yang selama ini kita terima begitu saja," kata Pedro Sanchez, Perdana Menteri Spanyol, seperti diwartakan Reuters. Di Negeri Matador, jumlah kasus corona tercatat 13.910 dengan korban jiwa 623 orang.
Demi menghambat laju penularan virus corona, berbagai negara menerapkan kebijakan yang ekstrem. Pergerakan masyarakat dibatasi, akses keluar-masuk ditutup, dan sebagainya. Teranyar, pemimpin 27 negara Uni Eropa sepakat untuk menutup perbatasan selama 30 hari ke depan.
"Musuh kita adalah virus, dan kami harus melakukan yang terbaik untuk melindungi rakyat dan ekonomi. Kami siap untuk melakukan apa saja kalau memang dibutuhkan, kami tidak akan ragu mengambil langkah lanjutan jika situasi berkembang," tegas Urusula vonder Leyen, Presiden Komisi Uni Eropa, seperti diberitakan Reuters.
Pergerakan masyarakat yang terbatas bertujuan untuk melindungi nyawa, yang lebih berharga dari apa pun di dunia. Namun tidak bisa dipungkiri hal ini akan menghambat roda perekonomian. Bahkan bayangan resesi sepertinya semakin nyata dari hari ke hari.
Dalam situasi seperti ini, orang-orang sudah sulit percaya terhadap instrumen investasi keuangan. Mau saham, obligasi, bahkan emas pun ditinggalkan.
Khawatir situasi memburuk, memegang uang tunai adalah pilihan yang rasional. Cash is king.
Pada pukul 07:36 WIB, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi 0,3% ke US$ 1490,85/troy ons. Dalam sepekan terakhir, harga si logam mulia sudah anjlok 5,43%.
Sementara harga minyak jenis brent dan light sweet memang naik masing-masing 2,23% dan 6,27%. Namun brent dan light sweet masih berada di dekat titik terlemah sejak 2003. Harga si emas hitam turun karena kekhawatiran rendahnya permintaan akibat kelesuan ekonomi gara-gara virus corona.
"Ada kecemasan ekonomi bisa kolaps karena virus. Pasar sedang mencari di mana dasar dari nestapa ini. Sayangnya, belum ketemu," ujar Gene McGillan, Vice Presiden of Research di Tradition Energy yang berbasis di Connecticut, seperti diberitakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular