Harga Minyak Naik, Tapi Masih Rapuh

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 March 2020 09:56
Harga minyak naik tapi belum ada tanda pulih.
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak yang sudah terlalu murah mulai dilirik para 'pemburu cuan'. Hal ini cukup membuat harga si emas hitam naik pada perdagangan pagi hari ini.

Selasa (17/3/2020), harga minyak mentah kontrak berjangka bergerak naik setelah sejak awal tahun berada dalam koreksi. Minyak Brent naik 0,33% ke US$ 30,15/barel. Minyak acuan Amerika yakni West Texas Intermediate (WTI) naik lebih tinggi hingga 1,67% ke level US$ 29,18/barel.

Sejak harga minyak anjlok karena gagalnya OPEC+ capai kesepakatan terkait produksi minyak serta perang harga antara Arab Saudi dan Rusia, harga minyak mulai dilirik physical bargain hunters.

Tak hanya itu harga minyak yang sudah terlampau murah membuat trader menutup posisi short-nya dengan membeli minyak (short covering). "Agaknya pasar sekarang didukung dengan adanya physical bargain hunter (pemburu cuan) dan short covering," kata Stephen Innes, Chief Market Strategist AxiCorp.

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh kabar produksi minyak Libya yang belum pulih. Reuters melaporkan produksi minyak Libya per 15 Maret kemarin rata-rata per harinya mencapai 91.108 barel.

Produksi minyak Libya pada saat dalam kondisi normal bisa mencapai 1,2 juta barel per hari (bpd). Namun sejak terjadi konflik dan ladang minyak strategis milik Libya diblok, produksi minyak negara itu langsung turun drastis.

Walaupun mengalami kenaikan, perang harga yang dilancarkan Arab terhadap Rusia masih menjadi sentimen negatif yang membayangi pasar. Tak hanya itu, Arab Saudi juga berencana untuk meningkatkan produksi minyaknya pada April nanti.

Di tengah ancaman penurunan permintaan minyak akibat pandemi COVID-19, dua produsen raksasa minyak yakni Arab dan Rusia malah berperang. Arab bahkan berencana membanjiri pasar dengan suplai berlebih.

Saat permintaan terancam turun, tetapi pasokan malah berlebih, alhasil harga minyak akhirnya jatuh. Sejak anjlok lebih dari 20% dalam sehari dan mencatatkan koreksi harian terdalam sejak 1991, harga minyak belum pulih sama sekali.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg) Next Article Sudah Anjlok Habis-habisan, Harga Minyak Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular