
Sempat Dibuka Menghijau, Bursa Eropa Berayun ke Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa berayun kencang ke zona merah, setelah sempat dibuka menghijau di pembukaan Selasa (17/3/2020), mengindikasikan kecemasan masih menggelayuti pasar terkait penyebaran wabah COVID-19 dan efeknya ke ekonomi Benua Biru.
Pada awal perdagangan, indeks FTSE Inggris, DAX Jerman, CAC Prancis dan FTSE MIB Italia bergerak menghijau dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,6%, 3,6%, 3,1% dan 4,6% pada pukul 17:30 WIB.
Namun 5 menit kemudian, dengan mayoritas indeks memerah, keempat indeks tersebut berada di posisi variatif: FTSE terkoreksi 0,9% ke 5.102,88, DAX tergerus 0,4% ke 8.707,68, CAC turun 0,1% ke 3.877,5 sedangkan FTSE MIB masih menguat sebesar 1,4% ke 15.195,99.
Sejauh ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengumumkan penutupan perbatasan per hari Selasa. Selain itu, dia menginstruksikan warga Prancis untuk tinggal di rumah selama 15 hari ke depan untuk menghindari laju penyebaran virus mematikan ini.
Italia dan Spanyol masih menjadi dua negara di Benua Biru yang paling parah terkena wabah corona, tetapi Prancis dan Jerman menyusul dengan kenaikan laporan penderita baru virus COVID-19.
Di Inggris, pemerintah telah menghentikan sementara aktivitas mengajar. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyerukan warganya untuk menghindari kontak sosial untuk sementara waktu.
"Kini saatnya semua orang untuk menghentikan kontak tak penting dengan pihak lain dan menghentikan semua perjalanan yang tak perlu," tuturnya dalam konferensi pers. "Anda harus menghindari pub, klub malam, bioskop dan tempat publik lainnya," tutur dia.
Di AS, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Negara Adidaya itu bisa mengarah pada resesi akibat wabah virus corona. Dow Jones kemarin Senin anjlok hingga 9%, menjadi yang terparah sejak tahun 1987, meski bank sentral AS telah memangkas suku bunga secara mendadak dan menjanjikan stimulus moneter.
Di Asia Pasifik, mayoritas saham beralih dari zona merah ke zona hijau, kecuali bursa di negara yang mencatatkan kenaikan jumlah penderita virus corona. Bursa Filipina menutup pasar perdagangannya untuk sementara waktu akibat wabah tersebut.
Dari sisi kinerja fundamental saham, pelaku pasar di Eropa bakal mencermati produsen mobil VW yang akan merilis laporan keuangan 2019. Sore ini, Volkswagen mengumumkan penutupan sementara pabrik-pabrik utamanya di Eropa merespons pandemic corona.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Janji ECB Belum Bersambut, Bursa Saham Eropa Berbalik Turun