
Pasar Saham Roller Coaster, Siap-siap Harga Emas Mengilap!
Haryanto & Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 March 2020 06:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah merosot cukup tajam pada perdagangan Selasa sebelumnya, harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Rabu kemarin (11/3/2020).
Pergerakan bursa saham global yang naik turun tajam ibarat roller coaster mengindikasikan sentimen pelaku pasar masih belum bagus, sehingga memberikan keuntungan bagi emas yang menyandang status aset aman (safe haven).
Pada pukul 16:03 WIB Rabu kemarin, harga emas menguat 0,54% ke US$ 1.657,91/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Selasa lalu, harga logam mulia ini merosot 1,82%.
Amblesnya harga emas dunia saat itu terjadi akibat melesatnya bursa saham Amerika Serikat (AS) nyaris 5% setelah merosot lebih dari 7% di awal pekan.
Kenaikan tajam bursa AS pada Selasa (Rabu pagi waktu Indonesia) terjadi setelah setelah Presiden AS, Donald Trump, melakukan rapat dengan anggota Kongres dari Partai Republik dan berencana tidak mengenakan Pajak Penghasilan (PPh) alias 0% baik kepada pengusaha maupun karyawan hingga akhir tahun nanti.
PPh 0% tersebut dimaksudkan untuk mengangkat daya beli masyarakat sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih kencang di tengah wabah virus corona.
Tetapi sentimen pelaku pasar tiba-tiba kembali memburuk lagi setelah Rabu pagi, AS melaporkan lonjakan kasus virus corona melewati 1.000 orang. Total jumlah kasus virus corona di AS kini menjadi 1.037, dengan 28 korban meninggal dunia per Rabu kemarin.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, wabah virus corona kini telah menjangkiti lebih dari 100 negara, dengan jumlah kasus nyaris 120.000 orang, dengan 4.284 orang meninggal.
Para pemangku kebijakan sudah mulai bertindak, pemerintah negara-negara yang terdampak menggelontorkan stimulus fiskal, sementara bank sentralnya melonggarkan kebijakan moneter guna meminimalisir dampak virus corona ke ekonomi.
Terbaru, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mengumumkan pemangkasan suku bunga darurat sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 0,25%.
"Pada rapat khusus yang berakhir 10 Maret 2020, Komite Kebijakan Moneter (MPC) secara bulat memutuskan memangkas suku bunga sebesar 50 bps menjadi 0,25%" kata BoE dalam pernyataannya, Rabu (11/3/2020) sebagaimana dilansir CNBC International.
Kebijakan tersebut diambil untuk meminimalisir dampak virus corona ke ekonomi Inggris. Selain memangkas suku bunga, BoE juga mengumumkan skema pembiayaan baru untuk perusahaan kecil dan menengah, serta untuk industri perbankan.
Lalu bagaimana prediksi teknikal harga emas?
Untuk jangka panjang, secara teknikal emas masih berpeluang terus menguat. Sementara secara harian, melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi masih di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) bergerak mendatar di wilayah positif, sementara histogramnya mengecil. Indikator ini menunjukkan emas perlu momentum tambahan untuk naik lebih lanjut.
Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 MA 21, dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Emas kini di dekat US$ 1.663/troy ons yang merupakan resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah level tersebut, emas berpeluang memangkas penguatan ke US$ 1.655/troy ons, melihat indikator Stochastic yang overbought.
Jika level tersebut berhasil dilewati dengan konsisten, emas berisiko melemah menuju level US$ 1.650/troy ons. Support (tahanan bawah) jika emas terus melemah berada di US$ 1.645/troy ons.
Sementara jika menembus konsisten di atas US$ 1.663/troy ons, emas berpotensi naik ke US$ 1.669/troy ons. Resisten selanjutnya berada di level US$ 1.677/troy ons.
Pergerakan bursa saham global yang naik turun tajam ibarat roller coaster mengindikasikan sentimen pelaku pasar masih belum bagus, sehingga memberikan keuntungan bagi emas yang menyandang status aset aman (safe haven).
Pada pukul 16:03 WIB Rabu kemarin, harga emas menguat 0,54% ke US$ 1.657,91/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Selasa lalu, harga logam mulia ini merosot 1,82%.
Kenaikan tajam bursa AS pada Selasa (Rabu pagi waktu Indonesia) terjadi setelah setelah Presiden AS, Donald Trump, melakukan rapat dengan anggota Kongres dari Partai Republik dan berencana tidak mengenakan Pajak Penghasilan (PPh) alias 0% baik kepada pengusaha maupun karyawan hingga akhir tahun nanti.
PPh 0% tersebut dimaksudkan untuk mengangkat daya beli masyarakat sehingga roda perekonomian bisa berputar lebih kencang di tengah wabah virus corona.
Tetapi sentimen pelaku pasar tiba-tiba kembali memburuk lagi setelah Rabu pagi, AS melaporkan lonjakan kasus virus corona melewati 1.000 orang. Total jumlah kasus virus corona di AS kini menjadi 1.037, dengan 28 korban meninggal dunia per Rabu kemarin.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins CSSE, wabah virus corona kini telah menjangkiti lebih dari 100 negara, dengan jumlah kasus nyaris 120.000 orang, dengan 4.284 orang meninggal.
Para pemangku kebijakan sudah mulai bertindak, pemerintah negara-negara yang terdampak menggelontorkan stimulus fiskal, sementara bank sentralnya melonggarkan kebijakan moneter guna meminimalisir dampak virus corona ke ekonomi.
Terbaru, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mengumumkan pemangkasan suku bunga darurat sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 0,25%.
"Pada rapat khusus yang berakhir 10 Maret 2020, Komite Kebijakan Moneter (MPC) secara bulat memutuskan memangkas suku bunga sebesar 50 bps menjadi 0,25%" kata BoE dalam pernyataannya, Rabu (11/3/2020) sebagaimana dilansir CNBC International.
Kebijakan tersebut diambil untuk meminimalisir dampak virus corona ke ekonomi Inggris. Selain memangkas suku bunga, BoE juga mengumumkan skema pembiayaan baru untuk perusahaan kecil dan menengah, serta untuk industri perbankan.
Lalu bagaimana prediksi teknikal harga emas?
Untuk jangka panjang, secara teknikal emas masih berpeluang terus menguat. Sementara secara harian, melihat grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi masih di atas MA 21 hari (garis merah), dan MA 125 hari (garis hijau).
![]() Sumber: investing.com |
Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) bergerak mendatar di wilayah positif, sementara histogramnya mengecil. Indikator ini menunjukkan emas perlu momentum tambahan untuk naik lebih lanjut.
Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 MA 21, dan MA 125. Indikator Stochastic bergerak turun dan berada di wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Sumber: investing.com |
Emas kini di dekat US$ 1.663/troy ons yang merupakan resisten (tahanan atas) terdekat. Selama tertahan di bawah level tersebut, emas berpeluang memangkas penguatan ke US$ 1.655/troy ons, melihat indikator Stochastic yang overbought.
Jika level tersebut berhasil dilewati dengan konsisten, emas berisiko melemah menuju level US$ 1.650/troy ons. Support (tahanan bawah) jika emas terus melemah berada di US$ 1.645/troy ons.
Sementara jika menembus konsisten di atas US$ 1.663/troy ons, emas berpotensi naik ke US$ 1.669/troy ons. Resisten selanjutnya berada di level US$ 1.677/troy ons.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular