Pasar Keuangan Gonjang-ganjing, Sri Mulyani Siap Jaga SUN

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
10 March 2020 14:21
Hal ini dilakukan karena pasar keuangan yang saat ini sedang tertekan akibat virus corona yang terus menyebar lebih ke lebih 100 negara di dunia.
Foto: Menkeu Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan tengah menyiapkan jurus baru untuk menstabilisasi imbal hasil surat utang pemerintah. Hal ini dilakukan karena pasar keuangan yang saat ini sedang tertekan akibat virus corona yang terus menyebar lebih ke lebih 100 negara di dunia.

Menurut Sri Mulyani, perkembangan di pasar keuangan terutama pasar saham dan pasar SBN menjadi perhatian pemerintah dan terus diwaspadai. Apalagi pergerakan saham di seluruh dunia saat ini di luar dari kebiasaan.

"Bonds stabilisasi framework sudah disiapkan. Sekarang kita tahu market SBN tidak terlalu tenang. Selalu ada saja trigger isue yang muncul yang kadang sifatnya jauh dari fundamental. Makanya di situasi pasar bergejolak, kita biasanya melakukan framework stabilisasi dari SBN kita," ujarnya di Kantor Pusat DJP, Selasa (10/3/2020).


Kementerian Keuangan, lanjut Sri Mulyani, tetap melakukan koordinasi dengan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) lainnya untuk terus memonitor pengaruh dari pergerakan ini terhadap stabilitas sistem keuangan Indonesia. Ini untuk memastikan keadaan perbankan dan korporasi lainnya tetap dalam keadaan baik.

"OJK sudah keluarkan aturan untuk auto reject apabila volatilitasnya di atas 10%. Kemudian juga relaksasi untuk buyback tanpa RUPS. Ini untuk kembalikan rasionalitas market pasar," kata dia.

Disisi lain, Bank Indonesia (BI) juga melakukan langkah stabilisasi sesuai dengan tugasnya. BI terus melakukan pembelian SBN pemerintah di pasar sekunder yang dilepas oleh investor.


Tak hanya itu, sebelumnya, BI juga telah melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga 25 bps menjadi 4,75% di Februari 2020. Selain itu, menurunkan giro wajib minimum (GWM) baik rupiah maupun valas.

"Oleh karena itu, kita terus lakukan bersama BI, OJK, langkah-langkah untuk koordinasi erat sampai tadi malam, tadi pagi. BI sudah lakukan dari sisi nilai tukar dan likuiditas, dijaga agar tidak terjadi pengaruh jangka pendek yang dampaknya mendalam."


[Gambas:Video CNBC]




(hps/hps) Next Article Merespons Komentar Powell, Dow Futures Lanjutkan Pelemahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular