Lega! IHSG Rebound, Investor Percaya Diri Lagi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 March 2020 10:33
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melesat 2,2%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Di awal perdagangan Selasa ini (10/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melesat 2,2% ke posisi 5.251,96. 'Obat mujarab' dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai cukup ampuh meredam tekanan jual di pasar saham.

Hingga pukul 10.00 WIB, transaksi di bursa sudah mencapai Rp 1,34 triliun dari 1,34 miliar saham yang diperdagangkan. Tak sendirian menguat di Asia, bursa saham lainnya yang juga di zona adalah indeks Hang Seng yang naik 0,16%.

Kepala Riset PT Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengungkapkan, pagi ini kepercayaan investor mulai kembali pulih di tengah wabah virus Corona dan anjloknya harga minyak dunia.

Indikasi ini, kata Yanuar, terlihat dari mulai rebound-nya harga minyak Brent dari US$ 36 per barel menjadi US$ 31 per barel.

"Pagi ini terlihat kepercayaan investor sudah mulai berangsur seiring meredanya tekanan jual," kata Yanuar kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/3/2020).


Head of Equity Research PT BNI Sekuritas, Kim Kwie Sjamsudin mengatakan, kebijakan BEI menerapkan aturan auto rejection asimetris dan OJK yang membolehkan pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi katalis positif yang direspons pelaku pasar.

Auto reject
asimetris adalah batas penolakan sistem perdagangan yang batas kenaikan maksimum saham (batas atas) dan batas penurunan maksimum (batas) bawah tidak sama.

Mulai hari ini BEIĀ menerapkan kebijakanĀ harga saham turun maksimal 10% dalam 1 hari. Bila turun menyentuh 10% maka akan terkena auto rejection bawah. Sementara auto reject atas masih sama dengan ketentuan sebelumnya, yakni 20%-35% sesuai dengan fraksi harga.


"Berita tentang buyback saham membantu meningkatkan sentimen pasar," kata Kim, saat dihubungi CNBC Indonesia, pagi ini.

Sementara itu, Head of Economics and Research UOB Group, Enrico Tanuwidjaja berpendapat, menguatnya IHSG pagi ini lebih disebabkan oleh sentimen dari menguatnya bursa saham global. Pagi ini, indeks Dow Jones Future tercatat menguat 2%.

"IHSG menguat karena mengikuti tren bursa global yang sudah mulai rebound," katanya.

Namun demikian, Head of Research PT MNC Sekuritas Edwin Sebayang berpendapat, penguatan IHSG pagi ini masih bersifat technical rebound.

Edwin menyebutkan, IHSG masih berpotensi terkoreksi di bawah level psikologis 5.000 karena masih adanya tekanan dari perang harga antara Rusia dan Arab Saudi yang mengancam akan membanjiri pasokan pasar minyak global serta kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus Covid-19.

"Ini hanya technical rebound yang bersifat sementara, peluang IHSG turun di bawah level 5000 masih terbuka lebar," katanya melalui pesan singkat.

[Gambas:Video CNBC]





(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular