Saham Aramco

Perang Harga Minyak, Saham Saudi Aramco Ambles 10%

Haryanto, CNBC Indonesia
09 March 2020 15:11
Saham emiten Arab Saudi yang bergerak di industri energi/perminyakan yaitu Aramco pada perdagangan Senin ini (9/3/2020) dibuka melemah ke level SAR 27/unit.
Foto: Saudi Aramco (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten Arab Saudi yang bergerak di industri energi/perminyakan yaitu Aramco pada perdagangan Senin ini (9/3/2020) dibuka melemah ke level SAR 27/unit, ambles sekitar 10% dari harga penutupan Jumat pekan lalu (6/3/2020) di level SAR 30/unit, dengan kapitalisasi pasar (market cap) senilai SAR 93,15 miliar.

Harga saham Aramco jatuh di bawah harga IPO untuk pertama kalinya. Penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) Aramco  senilai 32 Riyals per unit.



Saham Aramco, yang akan mengumumkan pendapatan untuk periode 2019 pada 16 Maret 2020, diperkirakan akan membukukan laba bersih senilai 347,6 miliar riyal ($ 92,6 miliar) pada 2019, menurut perkiraan rata-rata dari 15 analis yang disurvei oleh Refinitiv, turun dari $ 111,1 miliar pada 2018. ($ 1 = 3,752 Riyals).

Perang Harga, Menghantam Saham AramcoFoto: Revinitif

 

Penurunan yang terjadi pada saham Aramco seiring dengan penurunan harga minyak mentah yang menyentuh level terendah 2,5 tahun pada perdagangan hari Jumat (6/3/2020) setelah dua produsen minyak terbesar di dunia gagal mencapai kesepakatan guna menyeimbangkan pasokan global dalam menghadapi dampak buruk virus corona terhadap permintaan.

Pada perdagangan awal pekan ini Senin (9/3/2020), harga minyak mentah anjlok lebih dari 10% dalam sehari dan menjadi koreksi harian yang terdalam sejak 1991 dan menjadi level terendah sejak 24 Februari 2016.

 

Harga minyak Brent anjlok ke US$ 33,89/barel atau turun 11,38%, sementara harga minyak mentah acuan AS yakni WTI melorot 10,66% ke level US$ 30,62/barel.

Minyak turun tajam sejak 1991 pada perdagangan hari Senin (9/3/2020) setelah Arab Saudi memulai perang harga dengan Rusia dengan memangkas harga jualnya dan berjanji untuk melepaskan pasokan terpendamnya ke pasar yang terhuyung-huyung akibat penurunan permintaan karena wabah virus corona.



[Gambas:Video CNBC]



 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/hps) Next Article AS-Iran Berpotensi Perang, Saham Saudi Aramco Ambles!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular