
AS-Iran Berpotensi Perang, Saham Saudi Aramco Ambles!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham Saudi Aramco turun 1,7% pada perdagangan sore, Minggu (05/01/2020) waktu setempat di Bursa Efek Tadawul (Saudi Stock Exchange Tadawul) di level 34,55 riyal atau setara dengan US$ 9,21 per saham (Rp 128.000/saham).
Harga saham Aramco tersebut merupakan level terendah sejak Aramco mulai diperdagangkan pada Desember 2019 setelah rekor penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) terbesar di dunia.
Raksasa minyak dunia asal Arab Saudi itu memang menorehkan sejarah baru. Perusahaan itu menyingkirkan Alibaba Group Holding Ltd sebagai perusahaan dengan IPO terbesar di dunia. Aramco berhasil mengantongi dana segar sekitar US$ 25,6 miliar (Rp 358 triliun). Dana sebesar itu hanya untuk 1,5% saham yang dilepas ke publik.
Adapun pada saat IPO di New York Stock Exchange (NYSE) Alibaba berhasil menggalang dana segar sekitar US$ 25 miliar, dengan total kapitalisasi pasar sekitar US$ 228 miliar.
Di sisi lain, pergerakan saham Aramco dipengaruhi terjadinya aksi jual para investor terpengaruh sentimen geopolitik di Teluk setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani tewas pada Jumat dalam serangan drone AS pada konvoinya di Bandara Baghdad.
Harga saham Aramco diperdagangkan di atas harga IPO-nya yakni 32 riyal per saham, tetapi ambles 10,7% sejak mencapai level harga intraday tertinggi 38,70 riyal pada 31 Desember lalu.
Selain komandan militer Iran, serangan udara AS pada hari Jumat juga menewaskan pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.
(tas/tas) Next Article Saudi Aramco Segera IPO 11 Desember
