
7 dari 8 Saham Grup Bakrie Betah di 'Klub Gocap'
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
06 March 2020 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir seluruh saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie saat ini harganya berada pada level Rp 50/saham alias saham gocap. Kinerja perusahaan dan pasar saham yang kurang baik membuat saham-saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini tak bisa bergerak banyak.
Data BEI mencatat, tujuh dari delapan saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie saat ini harganya berada pada level Rp 50/saham. Saham-saham dengan harga Rp 50/saham tersebut yaitu, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BMRS).
Lalu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga berada pada level harga Rp 50/saham. Hanya saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) yang harganya di atas gocap, pada level Rp 77/unit.
Adapun saham BTEL masih disuspensi BEI sejak Mei 2019.
Kinerja emiten-emiten Grup Bakrie sebenarnya sempat kinclong di era booming komoditas, sebelum 2008. Hampir semua emiten dari grup ini membukukan kinerja positif.
Kinerja yang menjanjikan selama periode booming komoditas tersebut, membuat saham-saham dari Grup Bakrie menjadi "idola" di pasar saham domestik.
Siapa yang tak kenal dengan saham BUMI, saat itu, sempat dijuluki sebagai saham sejuta umat. Ini menggambarkan, bahwa hampir semua investor di pasar saham Indonesia punya saham BUMI.
Namun krisis keuangan dunia pada 2008 sempat membuat kinerja bursa saham domestik mengalami koreksi dalam. Hampir semua saham dari Grup Bakrie rontok.
Krisis 2008 juga menandai berakhirnya era booming komoditas. Perlambatan ekonomi dunia membuat harga-harga komoditas dunia mengalami penurunan tajam.
Di sisi lain, emiten Grup Bakrie dinilai oleh para analis terlalu ekspansif dalam berutang pada waktu itu. Dampaknya kinerja keuangan perusahaan Grup Bakrie tersebut mengalami tekanan berat.
Sejak itulah, hingga sekarang saham-saham Grup Bakrie tak lagi menjadi primadona investor pasar modal Indonesia.
(hps/hps) Next Article BEI Mau Bikin Papan untuk Saham Gocap, Buat Apa?
Data BEI mencatat, tujuh dari delapan saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie saat ini harganya berada pada level Rp 50/saham. Saham-saham dengan harga Rp 50/saham tersebut yaitu, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BMRS).
Lalu PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga berada pada level harga Rp 50/saham. Hanya saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) yang harganya di atas gocap, pada level Rp 77/unit.
Kinerja emiten-emiten Grup Bakrie sebenarnya sempat kinclong di era booming komoditas, sebelum 2008. Hampir semua emiten dari grup ini membukukan kinerja positif.
Kinerja yang menjanjikan selama periode booming komoditas tersebut, membuat saham-saham dari Grup Bakrie menjadi "idola" di pasar saham domestik.
Siapa yang tak kenal dengan saham BUMI, saat itu, sempat dijuluki sebagai saham sejuta umat. Ini menggambarkan, bahwa hampir semua investor di pasar saham Indonesia punya saham BUMI.
Namun krisis keuangan dunia pada 2008 sempat membuat kinerja bursa saham domestik mengalami koreksi dalam. Hampir semua saham dari Grup Bakrie rontok.
Krisis 2008 juga menandai berakhirnya era booming komoditas. Perlambatan ekonomi dunia membuat harga-harga komoditas dunia mengalami penurunan tajam.
Di sisi lain, emiten Grup Bakrie dinilai oleh para analis terlalu ekspansif dalam berutang pada waktu itu. Dampaknya kinerja keuangan perusahaan Grup Bakrie tersebut mengalami tekanan berat.
Sejak itulah, hingga sekarang saham-saham Grup Bakrie tak lagi menjadi primadona investor pasar modal Indonesia.
(hps/hps) Next Article BEI Mau Bikin Papan untuk Saham Gocap, Buat Apa?
Most Popular