
Top! IHSG Masih Punya Tenaga, Tak Lama Setelah Dibuka Naik 1%
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
05 March 2020 09:09

Sebenarnya langkah The Fed ini sudah diantisipasi oleh pasar. Hal tersebut tercermin dari angka probabilitas The Fed memangkas Fed Fund Rates (FFR) sebesar 50 bps berada di 100% berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group.
Namun yang mengejutkan adalah penurunan suku bunga acuan diumumkan jauh hari sebelum hari yang dijadwalkan. Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya nanti pada pertengahan Maret ini.
Walau suku bunga AS sudah diturunkan, tetapi pelaku pasar masih melihat adanya peluang bank sentral AS itu akan kembali menurunkan FFR. Ekonom dari bank investasi global Goldman Sachs memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan hingga 100 bps sehingga FFR berada di rentang 0,5% - 0,75% untuk tahun ini.
Bukan hanya The Fed, Dana Moneter Internasional (IMF) pun juga turut serta melawan penyebaran virus corona. IMF bersiap menggelontorkan bantuan yang ‘murah’ sebesar US$ 50 miliar untuk negara berkembang, dengan harapan dapat dimanfaatkan untuk memperkuat sistem kesehatan baru memberikan stimulus fiskal.
Dari dalam negeri kelonggaran moneter juga sudah diberikan oleh Perry Warjiyo sejawat geng Thamrin dengan menurunkan suku bunga acuan 25 bps ke 4,75% dan menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk valas dan rupiah demi memompa likuiditas.
Jadi langkah pemberian stimulus dari luar dan dalam negeri menjadi sentimen negatif untuk pasar saham tanah air. Wajar saja IHSG terus menguat dalam dua hari terakhir. Pada 09.03, IHSG bertambah menguat menjadi 1% ke level 5.707.
.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Namun yang mengejutkan adalah penurunan suku bunga acuan diumumkan jauh hari sebelum hari yang dijadwalkan. Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya nanti pada pertengahan Maret ini.
Walau suku bunga AS sudah diturunkan, tetapi pelaku pasar masih melihat adanya peluang bank sentral AS itu akan kembali menurunkan FFR. Ekonom dari bank investasi global Goldman Sachs memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuan hingga 100 bps sehingga FFR berada di rentang 0,5% - 0,75% untuk tahun ini.
Dari dalam negeri kelonggaran moneter juga sudah diberikan oleh Perry Warjiyo sejawat geng Thamrin dengan menurunkan suku bunga acuan 25 bps ke 4,75% dan menurunkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) untuk valas dan rupiah demi memompa likuiditas.
Jadi langkah pemberian stimulus dari luar dan dalam negeri menjadi sentimen negatif untuk pasar saham tanah air. Wajar saja IHSG terus menguat dalam dua hari terakhir. Pada 09.03, IHSG bertambah menguat menjadi 1% ke level 5.707.
.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular