The Fed Bikin Kejutan, Harga Emas Hari Ini Menuju Rekor Lagi

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
04 March 2020 10:05
Corona Bawa Awan Kelabu ke Ekonomi Global, Emas Diuntungkan
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell
Virus corona yang awalnya menjadi wabah di Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah kini telah menginfeksi lebih dari 90.000 orang di lebih dari 60 negara. China sebagai episentrumnya harus menanggung kerugian besar karena aktivitas sektor manufakturnya terganggu.

Sektor manufaktur China mengalami kontraksi pada bulan kemarin. Hal ini tercermin dari anjloknya angka Purchasing Manager’s Index (PMI) bulan Februari. Angka PMI manufaktur China versi biro statistik nasional China pada Februari 2020 berada di 35,7. Angka PMI di bawah 50 menunjukkan terjadinya kontraksi pada sektor tersebut.

Virus corona yang kini juga tengah menjangkiti negara selain China juga turut menyebabkan aktivitas sektor manufaktur di sejumlah negara tertekan.

Singapura juga mengalami kontraksi pada sektor manufakturnya dengan angka PMI manufaktur bulan Februari berada di angka 47. Turun dari bulan sebelumnya yang berada di 51,4 dan menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Maklum Singapura juga menjadi negara yang terinfeksi virus corona.

Ada lagi PMI manufaktur Jepang yang pada Februari adalah 47,8. Turun dibandingkan Januari yang sebesar 48,8 dan menyentuh titik terendah sejak Mei 2016. Jepang juga merupakan negara dengan jumlah infeksi corona terbanyak ke lima dengan 293 kasus.

Virus corona yang kembali membangkitkan ketakutan akan resesi global menjadi alasan mengapa bank sentral negeri adidaya itu melonggarkan kebijakan moneternya. Namun pemangkasan suku bunga oleh The Fed diperkirakan belum akan berakhir.

Goldman Sachs meramal The Fed masih akan memangkas suku bunga lagi dengan total pemangkasan 100 bps sehingga Federal Fund Rates akan berada di level 0,5% - 0,75% di tahun ini.

Rendahnya suku bunga terutama di AS membuat memegang instrument investasi tanpa imbal hasil seperti emas menjadi lebih dilirik. Karena biaya yang ditanggung alias opportunity cost memilih aset ini menjadi lebih rendah. Walau tak selalu demikian, tetapi kemarin harga emas langsung melesat tajam hingga 3%, kala The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga.

Bagaimanapun juga emas merupakan aset safe haven yang diburu saat kondisi ekonomi sedang tidak kondusif. Baru saja perang dagang AS-China mereda di awal tahun, kini perekonomian global kembali harus diliputi oleh awan mendung akibat wabah virus corona. Di saat seperti ini lah emas diburu dan konsekuensinya adalah harganya jadi naik, seperti sekarang ini.



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular