PTBA: Gasifikasi Batu Bara Tak Terdampak Corona
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
03 March 2020 19:08
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bukit Asam (PTBA) Arviyan Arifin menegaskan bahwa proyek gasifikasi batu bara tak ikut terdampak penyebaran virus corona. Hal ini jadi pembahasan dalam rapat koordinasi tentang 'Pembangunan Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim'.
"Jadi yang saya tegasin ya, soal gasifikasi ini enggak ada berkaitan dengan corona. Tetap proses jalan terus. Karena memang proses ini secara bisnis tidak terganggu sama sekali dengan virus corona ini," ungkapnya di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (3/3/20).
Proyek gasifikasi yang akan dikerjakan Bukit Asam berpartner dengan PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals, Inc.
Terkait hal ini, dia bilang hambatan hanya terjadi pada aspek administrasi saja. Sebab, perjalanan internasional saat ini tak lagi leluasa seperti sebelum adanya wabah corona.
"Kalaupun terganggu hanya masalah kita pergi penandatanganan administrasi saja, tapi proses bisnisnya jalan terus," tegasnya.
Proyek ini sebelumnya dikabarkan terpaksa molor karena tak jadi ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Donald Trump bulan Maret ini. Prosesi penandatanganan tersebut masih belum dijadwalkan ulang.
"Kalau yang tertunda kemarin itu masalah administrasi saja, tapi prosesnya progresnya tetap jalan terus. Jadi tidak ada hubungan antara Corona dengan keberlanjutan dari industri gasifikasi ini," tegasnya lagi.
Adapun proyek gasifikasi ini merupakan kerja sama hilirisasi mulut tambang menjadi dimethylether (DME). Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir (jadi).
(gus) Next Article Proyek Gasifikasi Grup Bakrie Bikin RI Hemat Devisa Rp 5 T
"Jadi yang saya tegasin ya, soal gasifikasi ini enggak ada berkaitan dengan corona. Tetap proses jalan terus. Karena memang proses ini secara bisnis tidak terganggu sama sekali dengan virus corona ini," ungkapnya di kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (3/3/20).
Proyek gasifikasi yang akan dikerjakan Bukit Asam berpartner dengan PT Pertamina (Persero) dan perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals, Inc.
"Kalaupun terganggu hanya masalah kita pergi penandatanganan administrasi saja, tapi proses bisnisnya jalan terus," tegasnya.
Proyek ini sebelumnya dikabarkan terpaksa molor karena tak jadi ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Donald Trump bulan Maret ini. Prosesi penandatanganan tersebut masih belum dijadwalkan ulang.
"Kalau yang tertunda kemarin itu masalah administrasi saja, tapi prosesnya progresnya tetap jalan terus. Jadi tidak ada hubungan antara Corona dengan keberlanjutan dari industri gasifikasi ini," tegasnya lagi.
Adapun proyek gasifikasi ini merupakan kerja sama hilirisasi mulut tambang menjadi dimethylether (DME). Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir (jadi).
(gus) Next Article Proyek Gasifikasi Grup Bakrie Bikin RI Hemat Devisa Rp 5 T
Most Popular