
Fed Diramal Pangkas Bunga 100 bps, Rupiah Bisa Juara Dunia?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 March 2020 16:06

Secara teknikal, penguatan rupiah di bulan Januari terjadi setelah menembus batas bawah pola Descending Triangle di Rp 13.885/US$. Pada pekan lalu, rupiah kembali ke atas level tersebut, itu artinya tren penguatan rupiah akibat pola Descending Triangle (garis biru) sudah berakhir.
Performa rupiah langsung jeblok setelahnya hingga menyentuh level Rp 14.415/US$ Senin kemarin. Level tersebut bisa jadi kunci pergerakan rupiah ke depannya.
Menggunakan indikator Fibonacci Retracement (garis merah), dengan menarik garis dari 11 Oktober 2019 di Rp 15.265/USS$ hingga 24 Januari 2020 Rp 13.565/US$, level Rp 14.415/US$ merupakan retracement 50% dan menjadi resisten (tahanan atas) yang kuat.
Selama tertahan di bawah level tersebut, rupiah berpeluang kembali menguat menuju Rp 13.885/US$. Jika kembali menembus konsisten di bawah level tersebut, penguatan rupiah berpotensi berlanjut menuju kembali Rp 13.565/US$.
Sementara jika level Rp 14.415/US$ berhasil dilewati, rupiah berisiko melemah lebih jauh menuju Rp 14.615/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Performa rupiah langsung jeblok setelahnya hingga menyentuh level Rp 14.415/US$ Senin kemarin. Level tersebut bisa jadi kunci pergerakan rupiah ke depannya.
![]() Sumber: Refinitiv |
Menggunakan indikator Fibonacci Retracement (garis merah), dengan menarik garis dari 11 Oktober 2019 di Rp 15.265/USS$ hingga 24 Januari 2020 Rp 13.565/US$, level Rp 14.415/US$ merupakan retracement 50% dan menjadi resisten (tahanan atas) yang kuat.
Sementara jika level Rp 14.415/US$ berhasil dilewati, rupiah berisiko melemah lebih jauh menuju Rp 14.615/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular