BUMN Waspada, Ini Respons Erick soal Langkah Preventif Corona

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 March 2020 13:55
Menteri BUMN Erick Thohir memuji langkah cepat seluruh perusahaan BUMN.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir memuji langkah cepat seluruh perusahaan BUMN yang telah menerapkan prosedur keselamatan pada seluruh karyawannya. Hal ini terutama terkait dengan upaya preventif mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) yang saat ini positif diidap 2 warga Indonesia. 

Menurut Erick, prosedur standar (SOP) tentang keselamatan kerja telah dibuat mendetail untuk menjamin terjaganya lingkungan kerja.

"Sejumlah langkah preventif dilakukan dari level tertinggi hingga ke level terendah. Di seluruh bidang dan seluruh bagian telah melakukan usaha-usaha proaktif untuk menjamin lingkungan kerja yang sehat," ujar Erick, dalam keterangan resmi di Selasa (3/3/2020). 


Terkait adanya seorang karyawan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom yang meninggal karena sakit karena radang saluran nafas, batuk, dan demam, Erick menyampaikan duka cita yang mendalam.

Dalam suasana duka, Erick meminta kepada seluruh pihak untuk menghentikan segala praduga. Menurutnya pihak Telkom sudah melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi dengan keluarga dan kementerian kesehatan untuk mengetahui penyebab sakitnya sang karyawan.

"Saya sebagai menteri BUMN menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak-pihak yang memang punya kompetensi di bidang kesehatan," ujar Erick.

Langkah cepat dan proaktif Telkom untuk merespons penyebab meninggalnya sang karyawan, kata Erick, merupakan bentuk simpati dan tanggung jawab moral perusahaan. "Kami mengapresiasi langkah cepat dan empatik yang diambil Telkom," kata Erick.


Sebelumnya Dirut Telkom Ririek Adriansyah mengakui ada salah satu pegawainya yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk. Namun kata Ririek yang bersangkutan memang punya riwayat panjang sakit serupa.

"Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini (3/3) di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur. Berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan, sejak tahun 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek," ujar Ririek.

Namun untuk lebih memastikan dugaan penyebab meninggalnya sang karyawan, Telkom telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

"Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata dia.

Menurut Ririek, sejak merebaknya wabah COVID-19, Telkom secara aktif telah melakukan langkah-langkah preventif terhadap upaya pencegahan penyebaran virus.

Salah satu upayanya adalah dengan menyampaikan himbauan kepada seluruh karyawan untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. "Selain kami telah mensosialisasikan pengenalan dan pencegahan gejala penyakit virus corona menghimbau untuk senantiasa memantau perkembangan penyebaran melalui media informasi resmi, dan mengaktifkan posko yang melibatkan tenaga medis serta call center yang dapat dihubungi 24 jam," ujarnya.

Dalam kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo, menambahkan berpulangnya karyawan tersebut belum dipastikan terkait dengan virus corona. Hal itu mengingat, berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan 10 tahun terakhir yakni sejak tahun 2010, yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.


"Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini (3/3) di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur. Adapun penyebab meninggalnya terkait dengan dugaan akibat infeksi virus corona, saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata Arif.

Sebelumnya ramai di media sosial, diberitakan karyawan Telkom meninggal pagi ini di Cianjur karena suspect COVID-19 usai pulang dari Malaysia dan sempat di rawat di RS Mitra Bekasi.

"Merasa sudah sembuh, keluar dari rumah sakit Mitra dan pergi ke Cianjur. Sempat di rawat di RS dr Hafiz Cianjur, meninggal tadi pagi jam 04.00," tulis pesan viral di media sosial dan grup WhatsApp tersebut.

Arif Prabowo mengklarifikasi bahwa pihaknya tengah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan soal hasil pemeriksaan laboratorium.

"Selanjutnya perusahaan akan lebih mengintensifkan upaya-upaya preventif yang telah dilakukan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat termasuk menurunkan tenaga medis dari Yayasan Kesehatan Telkom di setiap lokasi kerja karyawan untuk melakukan pemeriksaan awal guna pencegahan secara lebih dini," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Analisis Aksi Buyback Saham Telkom Senilai Rp 1,5 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular