
Nyata, 'Perangsang' dari BI Bikin Rupiah Terbaik Kedua Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 March 2020 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengumumkan lima langkah penguatan kebijakan untuk memitigasi dampak penyebaran virus corona. 'Arahan' dari MH Thamrin mendapat respons positif dari pasar.
Pada Senin (2/3/2020) pukul 15:03 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.300. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Kala pembukaan pasar, rupiah melemah tipis 0,07%. Sempat menguat beberapa saat, rupiah langsung melemah lagi dan dolar AS menembus Rp 14.400, terlemah sejak Mei 2019.
Kemudian datanglah pengumuman yang dinanti. Sekira pukul 14:30 WIB, Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan seluruh anggota Dewan Gubernur tampil untuk menenangkan pasar.
Perry menyatakan, sebenarnya BI sudah menempuh langkah-langkah stabilisasi pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu. Kala itu, BI menurunkan suku bunga acuan, memperkuat operasi moneter, relaksasi kebijakan makroprudensial dengan memperluas Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), elektronifikasi Bantuan Sosial, sampai elektronifikasi keuangan pemda.
Namun hari ini terjadi perkembangan baru. Sejak pekan lalu, dan berlanjut sampai hari ini, pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan dahsyat.
Ini karena perkembangan penyebaran virus corona yang semakin masif. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis per pukul 15:03 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 89.074 dan korban jiwa adalah 3.048 orang.
"Yang menjadi isu adalah COVID-19 ini mulai menyebar ke berbagai negara. Ini yang memunculkan ketidakpastian pasar keuangan global. Ketidakpastian ii meningkat dan terjadi minggu kemarin," kata Perry dalam konferensi pers di kantor BI, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Pada Senin (2/3/2020) pukul 15:03 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.300. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Kala pembukaan pasar, rupiah melemah tipis 0,07%. Sempat menguat beberapa saat, rupiah langsung melemah lagi dan dolar AS menembus Rp 14.400, terlemah sejak Mei 2019.
Kemudian datanglah pengumuman yang dinanti. Sekira pukul 14:30 WIB, Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan seluruh anggota Dewan Gubernur tampil untuk menenangkan pasar.
Perry menyatakan, sebenarnya BI sudah menempuh langkah-langkah stabilisasi pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu. Kala itu, BI menurunkan suku bunga acuan, memperkuat operasi moneter, relaksasi kebijakan makroprudensial dengan memperluas Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), elektronifikasi Bantuan Sosial, sampai elektronifikasi keuangan pemda.
Namun hari ini terjadi perkembangan baru. Sejak pekan lalu, dan berlanjut sampai hari ini, pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan dahsyat.
Ini karena perkembangan penyebaran virus corona yang semakin masif. Berdasarkan data satelit pemetaan ArcGis per pukul 15:03 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 89.074 dan korban jiwa adalah 3.048 orang.
"Yang menjadi isu adalah COVID-19 ini mulai menyebar ke berbagai negara. Ini yang memunculkan ketidakpastian pasar keuangan global. Ketidakpastian ii meningkat dan terjadi minggu kemarin," kata Perry dalam konferensi pers di kantor BI, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Next Page
Rupiah Langsung Runner-Up Asia
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation


Serangan Harimau Teror Warga Jakarta, 800 Orang Pemburu Turun Tangan

Potret Sederet Tokoh & Pejabat Melayat ke Rumah Duka Kwik Kian Gie

Usai Rojali-Rohana, RI Siap-Siap "Diserbu" Robeli

Bocah SMP Kediri Temukan Emas Rp2,3 Miliar Saat Libur Sekolah

Indonesia Juara Pertama Negara Paling Rajin Berdoa: Surga Makin Sibuk!

Keras! Belanda Nyatakan Tak Sudi Terima 2 Menteri Israel Ini, Ada Apa?

Sering Kentut dan Kembung? Bisa Jadi Pertanda Penyakit Ini

LK 21 & IndoXXI Berbahaya, Ini 21 Tempat Nonton Film Online Resmi
Most Popular