Ini Deretan Saham yang 'Kebal' dari Risiko Corona Pekan Lalu

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 March 2020 13:50
Saham Emiten Batu Bara Ini Harganya Naik Nyaris 7%
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Emiten ketiga yang sahamnya meroket adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Secara teoritis seharusnya, saham ini terkoreksi karena sektor pertambangan batu bara sedang melesu, apalagi di tengah bayang-bayang virus corona.

Namun, ITMG sepanjang pekan lalu menguat 6,9% atau 735 perak per saham. Kenaikan terjadi jelang pengumuman rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang akan digelar pada 30 Maret 2020.

Apa hubungannya? Dividen. RUPST tersebut mengagendakan penetapan penggunaan laba bersih. Dalam sejarah IPO-nya sejak 2007, Tim Riset CNBC Indonesia mencatat perseroan tidak pernah absen membagikan dividen, baik dividen interim maupun dividen final, tak peduli kondisi industri batu bara sedang redup.

Pada tahun lalu, dividen yang dibagikan dari laba bersih 2018 mencapai Rp 3.465 per unit saham, naik dari dividen dari laba bersih setahun sebelumnya sebesar Rp 3.140. Dari laba bersih 2019, perseroan telah memberi dividen interim sebesar Rp 705.

Dividen tetap dibagikan meski laba bersih anak usaha Grup Banpu Thailand ini melemah dari US$ 261,9 juta menjadi US$ 129,4 juta, menyusul koreksi pendapatan dari US$ 2 miliar menjadi US$ 1,7 miliar pada 2019.

Keempat, saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menguat Rp 50 per saham atau 5,1%. Kenaikan saham ini terjadi setelah PT Reliance Sekuritas merekomendasikannya untuk masuk di daftar belanja.

Rekomendasi tersebut diberikan pada 19 Februari, dan pasar kemungkinan besar meresponnya dengan aksi beli yang terlihat jejaknya sepanjang pekan lalu. Menurut data Biro Administrasi Efek (BAE), investor asing masih memegang 25% saham perseroan per 31 Desember 2019.

Kelima, saham perusahaan baja dan aluminium PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) naik 4,2% atau 6 perak sepekan lalu, di tengah mulai beroperasinya kembali sentra produsen aluminium di China yang terdampak virus Corona.

HK Metals sendiri tengah melakukan ekspansi dengan berencana menambah lima cabang baru tahun ini. Saat ini, perseroan mengoperasikan lima pabrik. Dua pabrik berlokasi di Cileungsi, Bogor, sementara sisanya terletak di Bekasi, Cirebon, dan Jakarta Timur.

Perusahaan riset RS Metrics pada 20 Februari mengumumkan 200 perusahaan yang dimonitor citra satelitnya telah menunjukkan tanda-tanda beroperasi. Pabrik tersebut berlokasi di Provinsi Hubei yang menjadi sentra penyebaran virus corona.

Akibatnya, harga aluminium pun berpeluang terkendali karena risiko anjloknya pasokan pun menurun. China merupakan produsen 56% aluminum dunia, menurut data Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/ags)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular