Ini Deretan Saham yang 'Kebal' dari Risiko Corona Pekan Lalu

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 March 2020 13:50
Ini Deretan Saham yang 'Kebal' dari Risiko Corona Pekan Lalu
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 7,3% ke level 5.452,7 mengikuti kekhawatiran global akibat kian masifnya penyebaran virus corona ke berbagai negara termasuk Amerika Serikat (AS). Namun 10 saham ini "kebal" dari "batuk-batuk" di bursa global sepekan lalu.

Di tengah kondisi suram tersebut, beberapa saham mencatatkan kinerja positif, seolah menafikan situasi pasar yang tak pasti tersebut. Mayoritas di antara saham yang mencatatkan keuntungan transaksi terbesar (top gainers) tersebut memiliki keunggulan komparatif yang unik.

Berikut ini daftar sepuluh saham yang merajai bursa nasional dalam hal peningkatan harga sepanjang pekan lalu yang diulas Tim Riset CNBC Indonesia.

Pertama adalah saham PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) yang mencatatkan penguatan sebesar 29,2% atau setara 45 poin per saham. Emiten pengiriman barang ini telah meneken enam nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) proyek logistik.

Sektor pengiriman barang memang sedang mendapat berkah berkat booming e-commerce. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) memperkirakan pertumbuhan bisnis logistik di Tanah Air bisa mencapai lebih dari 30% pada 2020.

Bila dihitung secara perinci, estimasi pertumbuhan sektor ini secara menyeluruh setidaknya bisa mencapai Rp 40 triliun. Harap dicatat, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara bagi para pemain e-commerce.

Saham kedua adalah PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) yang tahun lalu melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Aksi korporasi ini menjadi nilai lebih CARS karena sahamnya kian terjangkau bagi investor ritel sehingga membantu memperkuat likuiditasnya di pasar.

Beberapa broker besar mengoleksi saham tersebut, seperti misalnya PT Trimegah Securities yang pada Januari lalu telah menaikkan porsi kepemilikan sahamnya dari 5,7% menjadi 7,3%, atau setara 1,09 miliar saham.

Sepekan lalu, saham emiten pengendali diler New Ratna Motor ini menguat 10,7% atau 9 poin. Perseroan telah menggunakan 100% dana hasil penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2017 untuk ekspansi di diler anak usahanya tersebut. 

[Gambas:Video CNBC]



Emiten ketiga yang sahamnya meroket adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Secara teoritis seharusnya, saham ini terkoreksi karena sektor pertambangan batu bara sedang melesu, apalagi di tengah bayang-bayang virus corona.

Namun, ITMG sepanjang pekan lalu menguat 6,9% atau 735 perak per saham. Kenaikan terjadi jelang pengumuman rencana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang akan digelar pada 30 Maret 2020.

Apa hubungannya? Dividen. RUPST tersebut mengagendakan penetapan penggunaan laba bersih. Dalam sejarah IPO-nya sejak 2007, Tim Riset CNBC Indonesia mencatat perseroan tidak pernah absen membagikan dividen, baik dividen interim maupun dividen final, tak peduli kondisi industri batu bara sedang redup.

Pada tahun lalu, dividen yang dibagikan dari laba bersih 2018 mencapai Rp 3.465 per unit saham, naik dari dividen dari laba bersih setahun sebelumnya sebesar Rp 3.140. Dari laba bersih 2019, perseroan telah memberi dividen interim sebesar Rp 705.

Dividen tetap dibagikan meski laba bersih anak usaha Grup Banpu Thailand ini melemah dari US$ 261,9 juta menjadi US$ 129,4 juta, menyusul koreksi pendapatan dari US$ 2 miliar menjadi US$ 1,7 miliar pada 2019.

Keempat, saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang menguat Rp 50 per saham atau 5,1%. Kenaikan saham ini terjadi setelah PT Reliance Sekuritas merekomendasikannya untuk masuk di daftar belanja.

Rekomendasi tersebut diberikan pada 19 Februari, dan pasar kemungkinan besar meresponnya dengan aksi beli yang terlihat jejaknya sepanjang pekan lalu. Menurut data Biro Administrasi Efek (BAE), investor asing masih memegang 25% saham perseroan per 31 Desember 2019.

Kelima, saham perusahaan baja dan aluminium PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) naik 4,2% atau 6 perak sepekan lalu, di tengah mulai beroperasinya kembali sentra produsen aluminium di China yang terdampak virus Corona.

HK Metals sendiri tengah melakukan ekspansi dengan berencana menambah lima cabang baru tahun ini. Saat ini, perseroan mengoperasikan lima pabrik. Dua pabrik berlokasi di Cileungsi, Bogor, sementara sisanya terletak di Bekasi, Cirebon, dan Jakarta Timur.

Perusahaan riset RS Metrics pada 20 Februari mengumumkan 200 perusahaan yang dimonitor citra satelitnya telah menunjukkan tanda-tanda beroperasi. Pabrik tersebut berlokasi di Provinsi Hubei yang menjadi sentra penyebaran virus corona.

Akibatnya, harga aluminium pun berpeluang terkendali karena risiko anjloknya pasokan pun menurun. China merupakan produsen 56% aluminum dunia, menurut data Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular