Corona Bikin Rontok Bursa Saham Asia, Begini Penjelasannya

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
24 February 2020 12:26
kekhawatiran pasar keuangan kembali meninggi dan membuat mereka melepas aset di dalam portofolionya setidaknya untuk sementara waktu.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Koreksi pasar saham utama Asia hari ini dipicu oleh angka kematian akibat virus corona Wuhan (Covid-19), yang kali ini mencapai rekor pertumbuhan tertinggi harian kemarin, yaitu 159 orang.

Data dari Johns Hopkins CSSE dan dari Worldometers hari ini (24/2/20) menunjukkan angka tersebut tumbuh 6,46% menjadi 2.619 orang dari posisi 2.460 orang sehari sebelumnya.


Karena penyebaran dan peningkatan dampak dari virus tersebut tidak berhasil ditahan, kekhawatiran pasar keuangan kembali meninggi dan membuat mereka melepas aset di dalam portofolionya setidaknya untuk sementara waktu.

 


 

Angka itu menjadi angka tertinggi yang pernah dialami dan berbalik menjadi pusat kekhawatiran pelaku pasar global padahal pertumbuhan angka kematian tersebut mulai mereda pada akhir pekan lalu. Penurunan terjadi dari posisi tertinggi sebelumnya 146 orang per hari pada 12 Februari menjadi tinggal 100 orang per hari.


Di luar China, sudah ada 8 orang yang meninggal di Iran, 7 orang di di Korsel, 3 orang di Italia, 3 orang di kapal pesiar Diamond Princess, 2 orang di Hong Kong, dan asing-masing 1 orang di Prancis, Jepang, Filipina, dan Taiwan.

Selain membuat pasar saham Asia 'kebakaran', kekhawatiran terhadap virus corona juga membuat pasar keuangan yang berorientasi lebih aman (safe haven instrument) justru menguat, yaitu pada instrumen emas dan obligasi negara.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/irv) Next Article Walau Jadi Runner Up, IHSG Masih Lemes Gara-gara Virus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular