
BI Pangkas Bunga Acuan, IHSG Malah DIbuka di Zona Merah
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
21 February 2020 09:55

Untuk meredam dampak virus corona ke perekonomian, Bank Sentral China (PBoC) mengambil tindakan untuk menurunkan suku bunga Medium-term Lending Facility (MLF) tenor setahun dari 3,25% menjadi 3,15%. Selain itu PBoC juga akan menggelontorkan dana senilai US$ 29 miliar untuk pinjaman jangka menengah.
Penurunan suku bunga tersebut dimaksudkan untuk menambah likuiditas di pasar dengan harapan roda perekonomian bisa berputar dan tak seret. Bukan kali ini saja otoritas moneter China bertindak.
Pekan lalu PBoC memutuskan untuk menurunkan suku bunga reverse repo tenor 7 hari menjadi 2,4% dan tenor 14 hari menjadi 2,55%. PBoC juga menyuntikkan likuiditas ke pasar melalui operasi pasar terbuka sebanyak US$ 242,7 miliar.
Dampak virus corona juga berpotensi merambat ke perekonomian tanah air. Kemarin hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate kembali diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%, suku bunga deposit facility menjadi 4,00% dan suku bunga lending facility menjadi 5,5%.
BI kembali memberikan stimulus untuk perekonomian dengan melonggarkan kebijakan moneternya merespons wabah virus corona yang sampai sekarang belum dapat dijinakkan itu.
Tak hanya itu BI juga merevisi turun pertumbuhan ekonomi tanah air tahun 2020. Awalnya Gubernur BI Perry Warjiyo dan rekan meramal ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 5,1%-5,5% tetapi kemudian direvisi menjadi 5%-5,4%.
Berdasarkan kajian BI, akibat virus corona Indonesia berpotensi kehilangan cadangan devisa dari pariwisata sebesar US$ 1,3 miliar. Sementara dari sisi ekspor dan impor berpotensi turun masing-masing US$ 0,7 miliar. Selain itu ada dampak lain berupa penundaan investasi khususnya dari China sebesar US$ 0,4 miliar.
Melihat dampak virus corona yang kian nyata ke perekonomian jadi wajar saja kalau hal ini memberikan tekanan terhadap pasar ekuitas, dan investor lebih memilih aset-aset yang lebih minim risiko seperti emas contohnya.
Pada pukul 09.26 WIB, indeks bursa saham tanah air semakin dalam koreksinya. IHSG terkoreksi 0,27% ke level 5.926,88.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Penurunan suku bunga tersebut dimaksudkan untuk menambah likuiditas di pasar dengan harapan roda perekonomian bisa berputar dan tak seret. Bukan kali ini saja otoritas moneter China bertindak.
Pekan lalu PBoC memutuskan untuk menurunkan suku bunga reverse repo tenor 7 hari menjadi 2,4% dan tenor 14 hari menjadi 2,55%. PBoC juga menyuntikkan likuiditas ke pasar melalui operasi pasar terbuka sebanyak US$ 242,7 miliar.
BI kembali memberikan stimulus untuk perekonomian dengan melonggarkan kebijakan moneternya merespons wabah virus corona yang sampai sekarang belum dapat dijinakkan itu.
Tak hanya itu BI juga merevisi turun pertumbuhan ekonomi tanah air tahun 2020. Awalnya Gubernur BI Perry Warjiyo dan rekan meramal ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 5,1%-5,5% tetapi kemudian direvisi menjadi 5%-5,4%.
Berdasarkan kajian BI, akibat virus corona Indonesia berpotensi kehilangan cadangan devisa dari pariwisata sebesar US$ 1,3 miliar. Sementara dari sisi ekspor dan impor berpotensi turun masing-masing US$ 0,7 miliar. Selain itu ada dampak lain berupa penundaan investasi khususnya dari China sebesar US$ 0,4 miliar.
Melihat dampak virus corona yang kian nyata ke perekonomian jadi wajar saja kalau hal ini memberikan tekanan terhadap pasar ekuitas, dan investor lebih memilih aset-aset yang lebih minim risiko seperti emas contohnya.
Pada pukul 09.26 WIB, indeks bursa saham tanah air semakin dalam koreksinya. IHSG terkoreksi 0,27% ke level 5.926,88.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular