
Laba BCA 2019 Tembus Rp 28,6 T, Melesat 11%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan kinerja laba bersih sepanjang tahun 2019. Hasilnya, laba bersih bank milik Grup Djarum ini tumbuh 10,5% menjadi Rp 28,6 triliun dari tahun sebelumnya Rp 25,9 triliun.
Manajemen mengungkapkan kinerja usaha BCA tetap solid di tengah konsumsi domestik yang moderat dan ketidakpastian global yang masih berlanjut.
Dalam konferensi pers Kamis sore (20/2/2020), manajemen BCA menegaskan pihaknya mampu mempertahankan keuntungan bisnisnya dalam perbankan transaksi dan penyaluran kredit sehingga dana giro dan tabungan (CASA) dapat tumbuh 9,9% mencapai Rp 532,0 triliun dan total kredit meningkat 9,5% menjadi Rp 603,7 triliun.
"BCA berhasil mencatat pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2019 dengan kenaikan laba sebelum provisi dan pajak penghasilan (PPOP) sebesar 15,%% ditopang oleh pertumbuhan laba operasional sebesar 13,6%," kata Jahja Setiatmadja, Presiden Direktur BCA, dalam konferensi pers, Kamis ini.
Pertumbuhan kredit terutama didukung segmen bisnis termasuk kredit korporasi yang tumbuh 11,1% menjadi Rp 236,9 triliun dan peningkatan kredit komersial dan SME sebesar 12% menjadi Rp 202,9 triliun pada Desember.
Sementara kredit konsumer tumbuh 4,3% menjadi Rp 158,3 triliun, di mana segmen KPR tumbuh 6,5% menjadi 93,7 triliun, KKB (kredit kendaraan bermotor) turun 1,1% menjadi Rp 47,6 triliun dan outstanding kartu kredit tumbuh 9,4% menjadi Rp 14,1 triliun.
Pada periode yang sama pembiayaan syariah tumbuh 15,2% menjadi Rp 5,6 triliun. "Pertumbuhan kredit BCA yang berkelanjutan dapat tercapai berkat kualitas yang terjaga melalui penerapan prinsip kehati-hatian, NPL tercatat 1,3% pada Desember dari 1,4% pada tahun sebelumnya" kata Jahja.
Sebagai perbandingan, pada 2018, BBCA mencatat laba bersih hingga Rp 25,9 triliun atau naik 10,9% dibandingkan 2017 lalu yang sebesar Rp 23,3 triliun.
(tas/tas) Next Article Wow! Saham BBCA Rekor Tertinggi, Market Cap Tembus Rp 1.004 T
